Ditanya soal Muhaimin dan Airlangga "Rebutan" Jadi Cawapres, Prabowo Respons Begini

- Kamis, 18 Mei 2023 | 18:01 WIB
Ditanya soal Muhaimin dan Airlangga

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto merespons singkat soal keinginan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang terkesan 'rebutan' menjadi pasangan Prabowo pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Adapun Gerindra, Golkar, dan PKB memang sedang membangun koalisi baru. Mereka ingin membentuk koalisi besar untuk menghadapi Pemilu 2024.

"Ssst," ujar Prabowo seraya menunjukkan gestur menaruh jari telunjuk di bibirnya, saat ditemui di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Kamis (18/5/2023).

Prabowo mengatakan, dirinya tidak boleh berbicara politik di halaman masjid. Dia takut 'disemprit' apabila berbicara terkait politik di masjid.

"Enggak boleh bicara politik, nanti aku disemprit," ucapnya sambil masuk ke dalam mobil.

Baca juga: Golkar Tegaskan Tak Ada Pembahasan Airlangga Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Muhaimin

Adapun Prabowo datang ke Masjid Istiqlal untuk menghadiri acara silaturahmi dan tausiah kebangsaan serta pemberian bingkisan kepada fakir miskin dan anak yatim yang digelar oleh Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI), Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI), dan Yayasan Prabowo Subianto.

Acara ini dihadiri oleh Ketua Umum DPP BKPRMI Said Aldi Al Irus, Presiden (DMDI) Sultan yang dipertua negeri malaka Malaysia Tun Seri Setia H M Ali Rustam, hingga Imam Makkah Muhammad Sharif Muhammad Imrani.

Dalam acara, Prabowo sempat didoakan menjadi Presiden oleh sang pembawa acara.

Sebagai informasi, PKB dan Golkar sama-sama mengajukan ketua umum mereka masing-masing untuk menjadi cawapres Prabowo.

Baca juga: Muhaimin Mengaku Dapat Dukungan dari Ma’ruf Amin untuk Jadi Cawapres

PKB mengajukan pasangan Prabowo-Muhaimin, sementara Golkar mengusulkan proposal Prabowo-Airlangga.

Namun, PKB menyarankan kepada Golkar agar Airlangga menjadi ketua tim pemenangan saja.

Adapun Gerindra dan PKB telah bergabung dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR). Sedangkan, Partai Golkar tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Partai Persatuan Pembangunan serta Partai Amanat Nasional (PPP).

Akan tetapi, KIB terancam bubar karena PPP telah memberikan dukungan kepada Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden setelah dideklarasikan lebih dulu oleh PDI-P.

Sumber: nasional.kompas.com

Komentar