Muhammad Ilyas, Dari Santri Kini Jadi Wirausahawan

- Rabu, 17 Mei 2023 | 06:00 WIB
Muhammad Ilyas, Dari Santri Kini Jadi Wirausahawan

BAGI masyarakat, santri kerap dipandang sebelah mata. Banyak yang beranggapan mereka tidak akan sukses dalam berbisnis kalau bukan lulusan universitas. Hal tersebut dibuktikan oleh Muhammad Ilyas. Santri yang juga pengusaha kacang mete sekaligus owner Boxer Cell.

Ilyas, sapaan akrabnya, dulunya merupakan santri Yayasan Almagfurllah Kyai Syuai Adam. Terjun menjadi wirausahawan, memang sudah menjadi pilihannya sejak mengenyam ilmu di yayasan. Sebab, selama di yayasan, ia tak hanya belajar dan mengaji saja. Melainkan juga belajar tentang membuka usaha sendiri. ’’Selain mengaji dan sekolah, kami juga dididik berwirausaha. Dari situ, keinginan saya untuk jadi mandiri dan mendirikan usaha sendiri semakin kuat,’’ ujarnya.

Dengan mengandalkan potensi daerahnya, yakni Desa Wonosari, Kecamatan Ngoro, Ilyas mulai mendirikan usaha produksi kacang mete. Usaha yang dilakoninya sejak tahun 2016 silam ini terus berkembang. Bahkan, saat bulan Ramadan dan jelang Lebaran, kacang mete produksi Lumbung Mojopahit miliknya laris di pasaran. ’’Untuk tahun ini penjualannya tembus sampai 5 ton karena banyak diburu pelanggan dari luar daerah,’’ papar bapak dua anak ini.

Untuk menarik pelanggan, Ilyas mengaku selalu mengutamakan kualitas produk kacang metenya. Adapun, kacang mete produksi Lumbung Mojopahit hasil produksinya asli dari daerah Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto dan Madura. ’’Kuncinya, jangan beli kacang mete yang murah pasti kualitas beda jauh. Kita memproduksi mete yang berkualitas dan terjamin, dikarenakan mete merupakan camilan mahal namun lezat,’’ imbuh dia.

Tak berhenti di situ saja, Ilyas juga mendirikan usaha jual beli handphone baru maupun bekas beserta aksesorisnya. Usaha kedua yang juga didirikan di rumahnya, Desa Wonosari RT RW 004/001, Kecamatan Ngoro itu juga tak lepas dari niatnya yang ingin menjadi sosok mandiri. ’’Karena mungkin dari yayasan sudah terbiasa dididik mandiri, jadi lebih nyaman membuka usaha sendiri,’’ ungkap pria yang hari ini genap berumur 37 tahun tersebut.

Meski menjalani usaha sendiri tak gampang, lanjut Ilyas, berwirausaha menjadi alternatif bagus dalam menerapkan ilmu beragama. Sebab, selain belajar optimistis, berwirausaha juga menjadi bagian dari meneladani Nabi Muhammad SAW. ’’Harapan saya, agar anak muda lain jangan takut untuk terjun membuka usaha sendiri dan jangan pantang menyerah,’’ pungkasnya. (oce/fen)

Sumber: radarmojokerto.jawapos.com

Komentar