9 Cara Mengatasi Step pada Anak agar Tidak Kambuh Lagi, Ternyata Jangan Masukkan Sendok

- Rabu, 17 Mei 2023 | 04:00 WIB
9 Cara Mengatasi Step pada Anak agar Tidak Kambuh Lagi, Ternyata Jangan Masukkan Sendok

Step atau kejang demam adalah kejang yang terjadi pada anak karena demam. Kejang ini biasanya berumur pendek dan tidak berbahaya. Sebagian besar anak-anak yang mengidapnya akan pulih dengan cepat dan tidak akan mengalami efek atau komplikasi jangka panjang

Jenis step atau kejang demam ini ini spesifik untuk usia, terjadi pada bayi 6 bulan dan anak-anak hingga usia 5 tahun. Kejang demam paling sering terjadi antara usia 12 dan 18 bulan, Bunda.

Derajat keparahan step atau kejang demam anak dibagi menjadi dua. Apa saja?

Kejang Demam Kompleks vs Sederhana

Dilansir Cleveland Health Clinic, kejang demam sederhana adalah mereka yang memiliki ketiga hal berikut:

Step atau kejang demam ini mempengaruhi kedua sisi tubuh anak. Kejang yang memengaruhi kedua sisi tubuh anak bersifat umum.Kejang demam sederhana berdurasi pendek. Kejang demam sederhana berlangsung kurang dari 15 menit.Kejang demam sederhana adalah peristiwa yang terisolasi. Kejang demam sederhana tidak terjadi lebih dari sekali dalam 24 jam.
Baca Juga : 7 Pertolongan Pertama Anak Kejang di Rumah, Perhatikan Hal yang Dilarang Dilakukan

Jika salah satu dari tiga kriteria di atas tidak sesuai misalnya durasi lebih dari 15 menit, itu adalah kejang demam kompleks. Kejang demam kompleks lebih mungkin memerlukan pengobatan dan mungkin menyarankan peningkatan risiko gangguan kejang di kemudian hari.

Gejala Step atau Kejang Demam

Apa tiga tanda dan gejala utama kejang demam? Gejala khas dari kejang demam meliputi:

Seluruh tubuh gemetar. Seorang anak yang mengalami kejang demam kehilangan kendali atas gerakan otot di satu atau kedua sisi tubuhnya. Ini biasanya melibatkan gemetar, kaku atau tegang.

Penurunan kesadaran. Anak mungkin pingsan, atau matanya mungkin berputar ke belakang. Kehilangan kesadaran dapat terjadi dengan atau tanpa gemetar.

Kehilangan kendali. Anak mungkin muntah, ngiler, buang air kecil atau buang air besar.

Cara Mengatasi Anak Step atau Kejang Demam

Menurut dr. Edi Setiawan Tehuteru, Sp.A(K), MHA, ketika anak demam disertai kejang, biasanya si kecil memang punya bakat kejang, Bunda.

"Kalau anaknya kejang demam tentunya enggak bisa mengikuti aturan umum yang biasa dilakukan untuk menangani demam," ujar Edi kepada HaiBunda beberapa waktu lalu.

Kita tidak bisa mengikuti aturan umum tangani anak demam karena anak punya riwayat kejang. Jika tidak diturunkan demamnya, akan berisiko kejang yang berulang. Lantas, bagaimana cara menangani anak kejam demam.

1. Tidak Panik Berlebihan

Melihat anak Bunda mengalami kejang bisa sangat menakutkan, tetapi penting bagi kita untuk tetap setenang mungkin.

2. Jangan masukkan benda asing ke mulut

Dijelaskan dr. Jeshika Febi Kusumawati, Sp.A, selama ini, yang paling sering dilakukan adalah orang tua memasukkan sendok, kopi, kecap, kain, atau benda lainnya ke dalam mulut anak.

Tindakan ini merupakan penanganan yang kurang tepat karena bisa membuat anak jadi tersedak. Memasukkan berbagai benda asing ke mulut anak saat kejang membuat kondisinya jadi lebih berbahaya, Bunda. Jika anak tersedak, akhirnya bisa menyebabkan kematian.

3. Longgarkan baju anak

Ketika anak kejang, longgarkan baju anak, Bunda. Saat kondisinya kaku, anak membutuhkan ruang gerak yang lebih bebas sehingga anak mendapatkan banyak udara.

4. Posisikan terlentang atau miring

Menempatkan anak di tempat yang aman adalah hal penting yang perlu dilakukan saat anak kejang. Ketika kejang, posisikan anak terlentang atau miring untuk mencegahnya tersedak.

Jangan meletakkan anak di atas meja atau tempat tidur yang sempit mereka bisa jatuh, dan jangan mencoba menggendong atau menahannya. Justru meningkatkan risiko cedera.

5. Amati pernapasan anak

Perhatikan tanda-tanda masalah pernapasan, termasuk warna kebiruan di wajah.

6. Hitung durasi kejang

Bunda harus menghitung durasi kejang pada anak. Jika kejang berlangsung lima menit atau lebih dan tidak melambat atau berhenti, Bunda harus segera menghubungi rumah sakit atau bawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD).

7. Ukur suhu tubuh

Jangan lupa untuk menghitung suhu tubuh anak ketika kejang. Hal ini juga penting untuk dilakukan.

8. Berikan obat kejang jika kejang berulang

Pada orang tua yang anaknya mengidap epilepsi atau sering kejang, mereka pasti memiliki penanganan pertama, yakni obat kejang yang diberikan melalui anus. Namun, obat ini hanya diberikan kepada anak yang memiliki riwayat kejang dan harus dengan resep Dokter, ya Bunda.

Anak yang tidak memiliki riwayat kejang tidak boleh menyimpang obat kejang ini, Bunda. Hal ini karena obat kejang memiliki risiko tinggi yang diberikan tanpa pengawasan dokter.

9. Bawa ke rumah sakit

Jika anak dengan riwayat kejang masih terus kejang meski sudah diberikan obat kejang melalui anus, segera bawa anak ke rumah sakit. Kalau anak yang belum pernah mengalami kejang telah dilakukan pertolongan pertama, bawa juga anak ke rumah sakit. Anak dengan kejang pertama kali di usia berapapun harus segera diobservasi. Anak harus tetap dibawa ke rumah sakit meski mengalami kejang selama 5 detik, 10 detik, atau lebih.

Semoga informasi mengenai penanganan anak kejang di rumah ini bermanfaat ya.

Pilihan Redaksi
Ramai Komentar Ameena Diberi Kopi oleh KD, Benarkah Bisa Cegah Kejang saat Demam?5 Pertolongan Pertama Gawat Darurat Anak Saat Kejang, Keracunan, hingga Diare BerdarahCurhat Namira Monda Ketika Sang Putri Didiagnosis 6 Kondisi Kesehatan Berbeda, Sabarnya...

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Simak juga informasi mengenai kopi untuk cegah kejang anak, mitos atau fakta. Simak dalam video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]

Sumber: haibunda.com

Komentar