"Hari ini adalah hari baru, dan semoga menjadi hari yang penuh dengan sinar matahari dan harapan," kata Pita Limjaroenrat, 42 tahun, di hadapan wartawan dan kamera yang merekamnya, beberapa jam setelah hasil pemungutan suara.
Partai pimpinan Pita, Move Forward alias Bergerak Maju, berhasil merebut kemenangan besar yang mengejutkan dengan mengalahkan koalisi partai pendukung pemerintahan yang dibekingi militer selama nyaris satu dekade.
Hasil tersebut memungkinkan Pita untuk menjadi perdana menteri baru Thailand tanpa campur tangan militer. Sebaliknya, Pita dan partainya berhasil membentuk basis kuat di kalangan kaum muda yang selama bertahun-tahun kecewa atas penguasa militer dan ingin perubahan.
Ini pencapaian besar di negara yang telah mengalami setidaknya belasan kudeta militer.
"Sentimen di era ini telah berubah. Dan ini adalah saat yang tepat," ujar Pita dalam pidato di kantor pusat partainya di Bangkok, tempat dia memenangi 32 dari 33 kursi.
Tugasnya untuk membentuk pemerintahan akan dimulai beberapa pekan ke depan. Proses ini juga bisa menjadi pelik, terutama karena militer Thailand masih punya kuasa untuk memajukan orang-orang pilihannya.
Pita Limjaroenrat memulai karier politiknya saat dia terpilih sebagai anggota parlemen pada 2019. Saat itu dia adalah anggota Partai Future Forward yang dibentuk oleh Thanathorn Juangroongruangkit, seorang miliarder yang juga pengkritik keras tentara. Pada pemilu 2019, Partai Future Forward cukup berhasil mendobrak politik Thailand dengan tuntutan perubahan.
Namun Future Forward dipaksa bubar setahun setelah pemilu atas sejumlah tuduhan kontroversial. Thanathorn didiskualifikasi sebagai anggota parlemen. Move Forward dibentuk tak lama setelahnya, sebagai penerus Future Forward, dan Pita ditunjuk sebagai pemimpinnya.
Ribuan demonstran muda protes ke jalan-jalan Thailand setelah pelarangan itu, demi menuntut amendemen atas konstitusi, pemilihan umum ulang, dan penghentian kekerasan pada aktivis HAM dan pengkritik penguasa.
Keinginan besar akan perubahan dan isu-isu tadi telah mendongkrak popularitas Move Forward dalam pemilu kali ini. Sejumlah pemimpin demonstrasi pada 2020 mencalonkan diri sebagai kandidat anggota parlemen dari partai ini.
Pita - yang dulu pernah dijuluki "bintang baru" saat menjadi anggota oposisi di parlemen Thailand berkat pidato-pidatonya yang bermuatan kritik - turut populer berkat janji-janji berani partainya, semisal menghilangkan pengaruh militer di dunia politik serta mereformasi aturan terkait monarki.
Partai Bergerak Maju akan terus mendorong reformasi aturan lese majeste, tegas Pita pada Senin (15/05).
"Kami akan meloloskan perubahan aturan ini di parlemen sekarang. Dan kami akan menggunakan parlemen untuk memastikan ada diskusi komprehensif yang dewasa, dengan transparansi, tentang bagaimana kita harus bergerak maju dalam hubungan antara monarki dengan masyarakat," tambahnya.
Baca juga:
Pemilu Thailand: Partai oposisi menimbulkan 'gempa politik', mayoritas pemilih menolak kekuasaan militer Kisah kaum muda yang mengguncang pemilu ThailandPita lahir dari keluarga kaya Thailand dengan koneksi politik yang baik. Ayahnya adalah penasihat untuk Kementerian Pertanian dan pamannya adalah ajudan mantan PM Thaksin Shinawatra yang diasingkan.
Dia mengatakan, ketertarikannya pada politik mulai tumbuh saat ia duduk di sekolah menengah atas di Selandia Baru.
"Saya dikirim ke antah berantah di Selandia Baru dan pada saat itu di sana hanya ada tiga saluran [televisi]. Pilihannya adalah menonton opera sabun Australia, atau menonton debat parlemen," kata Pita di acara YouTube, Aim Hour, pada Februari tahun ini.
Dia memiliki gelar sarjana bidang finansial dari Universitas Thammasat Bangkok, gelar master di bidang kebijakan publik dari Universitas Harvard, dan MBA dari Massachusetts Institute of Technology.
Pita kemudian memulai kariernya di bisnis, awalnya mengambil alih perusahaan minyak dedak pagi milik ayahnya dan kemudian sebagai direktur eksekutif perusahaan Grab.
Pita menikahi aktris-model Thailand, Chutima Teenpanart. Namun pasangan ini bercerai pada 2019 dengan dikaruniai seorang putri yang saat ini berusia tujuh tahun. Pita kerap membawa putrinya tersebut ke acara kampanye Partai Move Forward.
Sumber: bbc.com
Artikel Terkait
Bukan Mobil atau Motor, Pria Ini Naik Babi Terobos Banjir
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?