Fasilitas RS Indonesia di Gaza dilaporkan rusak menyusul pertempuran kelompok militan Palestina dan Israel

- Senin, 15 Mei 2023 | 10:30 WIB
Fasilitas RS Indonesia di Gaza dilaporkan rusak menyusul pertempuran kelompok militan Palestina dan Israel

Seorang relawan Indonesia di Gaza, Palestina mengatakan fasilitas Rumah Sakit Indonesia yang terletak di Bayt Lahiya, Gaza Utara mengalami kerusakan menyusul pertempuran antara kelompok militan Palestina dengan pasukan Israel.

Dalam pesan yang diterima BBC Indonesia, disebutkan kerusakan itu "disebabkan oleh bom dan rudal yang ditembakkan jet-jet tempur Israel yang membidik beberapa target di sekitar area RS Indonesia."

"Kerusakan cukup serius terjadi pada beberapa fasilitas RS Indonesia di Jalur Gaza bagian Utara akibat pasukan pendudukan Israel yang membidik beberapa daerah yang berdekatan dengan RSI pada pagi hari kelima agresi di Jalur Gaza," ungkap Farid, salah satu relawan Indonesia di Gaza melalui pesan singkat yang dikirimkan ke MER-C Pusat Jakarta.

Baca Juga:

Memahami konflik Palestina-Israel berusia 100 tahun Bagaimana rasanya hidup di Jalur Gaza? Ketakutan memuncak imbas serangan Israel yang menewaskan sembilan orang Palestina di Jenin, Tepi Barat

Ketua Presidium MER-C, Sarbini Abdul Murad, mengecam agresi Israel kepada warga Gaza serta serangan di sekitar fasilitas kesehatan.

"Kami mengecam agresi Israel kepada rakyat sipil Gaza dan serangan yang merusak fasilitas Kesehatan yang dilindungi oleh hukum internasional. Kami meminta PBB, OKI dan dunia internasional untuk segera menghentikan kejahatan Israel yang membabi-buta," ucap Sarbini dalam ketrangan yang diterima BBC Indonesia, Minggu (14/05).

Ia juga menyatakan siap mengirimkan Tim Relawan ke Jalur Gaza dari Indonesia apabila eskalasi serangan dan jumlah korban terus meningkat.

"Apabila diperlukan, kami siap mengirimkan Tim ke Jalur Gaza!" katanya.

Pihak Mer-C juga mengirim foto-foto sejumlah ruangan RS Indonesia yang terdampak pertempuran. Dalam foto tersebut nampak plafon bangunan mengalami kerusakan.

Gencatan senjata dimulai dengan setengah hati

Pihak Palestinian Islamic Jihad (PIJ) di Gaza dan pasukan Israel sepakat untuk melakukan gencatan senjata. Tapi gencatan senjata disebut masih setengah hati, karena karena kedua belah pihak terus melepaskan tembakan selama dua jam setelah gencatan dimulai pada Sabtu malam.

Setidaknya 33 warga Palestina tewas sejak Selasa di Gaza, di mana Israel mengatakan menargetkan pasukan PIJ. Sebanyak 150 mengalami luka-luka dan sebagian dirawat di RS Indonesia.

Sementara itu, tembakan roket Palestina ke Israel telah menewaskan dua orang: satu orang Israel, satu orang Palestina yang bekerja di wilayah Israel.

Upaya mediasi dipimpin oleh Mesir, yang mendesak kedua belah pihak mematuhi kesepakatan gencatan senjata.

Rentetan roket Palestina memicu sirine peringatan di Israel Selatan, dekat dengan Gaza, dan pingiran kota Tel Aviv sebelum gencatan senjata dimulai. Gencatan senjata dijadwalkan berlaku pada pukul 22:00 waktu setempat, pada Sabtu (13/05).

Beberapa menit kesepakatan gencatan senjata dimulai, kelompok militan dari Palestina meluncurkan roket ke wilayah komunitas Israel selatan. Serangan ini kemudian dibalas pihak Israel melalui serangan udara terhadap apa yang mereka katakan sebagai dua peluncur roket PIJ di Gaza.

Tembakan roket selanjutnya berlangsung sekitar pukul 23:00, yang memicu serangan udara lainnya.

Terlepas dari pertempuran itu, kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengeluarkan pernyataan, bahwa gencatan senjata telah disepakati, dan berterima kasih pada Mesir atas "upaya intensif" untuk mengamankan kesepakatan ini.

Pernyataan itu juga mengungkapkan, bahwa Israel telah menerima gencatan senjata dengan catatan "ketenangan akan dibalas dengan ketenangan, dan jika Israel diserang dan terancam, maka Israel akan terus melakukan semua hal yang dibutuhkan untuk mempertahankan diri."

Pihak PIJ juga mengkonfirmasi gencatan senjata melalui juru bicaranya kepada kantor berita Reuters: "Kami akan mematuhinya selama penjajah [Israel] mematuhinya."

Menurut dokumen intelijen Mesir yang dilihat BBC, kelompok militan Palestina dan Israel sepakat untuk menghentikan aksi-aksi yang menargetkan warga sipil dan individu-individu lainnya.

Wartawan BBC di Yerusalem, Ylande Knell mengatakan dokumen tersebut meliputi tembakan roket yang intens baru-baru ini di Gaza dan kebijakan kontroversial Israel yang menargetkan para pemimpin milisi.

Israel memulai operasi militer di Gaza sebelum fajar pada Selasa kemarin. Serangan ini menwaskan tiga pemimpin PIJ di rumah mereka, dan setidaknya 10 warga sipil ikut tewas dalam serangan tersebut.

Israel lancarkan serangan udara ke Lebanon dan Gaza sebagai 'balasan' atas serangan roket Pemukim Israel mengamuk, nenek Palestina menolak angkat kaki dari tanahnya

Pasukan PIJ kemudian menembakkan rentetan roket ke Israel selatan dan tengah, yang dilakukan sebagai aksi balas dendam atas mereka yang tewas.

Setidaknya, 1.234 roket dan mortir telah ditembakkan dari Gaza. Sebanyak 976 di antaranya masuk ke wilayah Israel, menurut militer Isreael.

Sebagian roket ini telah telah dihalau atau mendarat di area terbuka, tetapi beberapa menghantam rumah warga dan bangunan lainnya.

Seorang perempuan tewas ketika sebuah roket menghantam bangunan apartemen di pusat kota Rehovot pada Rabu kemarin. Seorang pekerja dari Gaza juga dilaporkan tewas terkena pecahan roket di sebuah lokasi bangunan di wilayah Sdot Negev bagian selatan.

Pihak militer Israel mengatakan 221 roket jatuh di wilayah Gaza, dan menewaskan empat orang di sana, termasuk tiga anak-anak. Pihak PIJ membantah keterangan tersebut.

Israel telah melancarkan serangan terhadap 371 target PIJ di seluruh Gaza. Serangan ini menewaskan tiga pemimpin PIJ dan menghancurkan apa yang disebut tempat peluncuran roket dan pusat komando kelompok tersebut.

Sekitar setengah dari 33 orang yang tewas di Gaza adalah warga sipil, termasuk tujuh anak, empat perempuan, menurut pejabat kesehatan setempat.

Sumber: bbc.com

Komentar