Parahnya, polisi terlihat menembak gas air mata ke dalam mobil, bukan ke tempat yang terbuka. Para penumpang mobil akhirnya segera keluar dari mobil untuk menghindari gas air mata.
Penembakan gas air mata ini dilakukan oleh polisi saat terjadi bentrok antar pendukung klub sepak bola.
Baca Juga: Setelah Polisi Tetapkan Tersangka Tragedi Kanjuruhan, Warganet Ingin Ade Armando Dipenjarakan Karena Lakukan Hal Ini
“Coba bayangin di dalem mobil ditembak gas air mata, emang tuh orang didalem mobil ngelakuin apa sih #1312,” tulis akun OranjeLegion14.
Banyak yang bingung dengan tindakan yang dilakukan polisi tersebut. Bahkan tak sedikit warganet yang memaki polisi karena perbuatannya itu.
Namun, setelah ditelusuri, video yang diunggah tak lama setelah tragedi Kanjuruhan itu terjadi rupanya telah terjadi sejak bulan Maret 2022.
Bentrok yang terjadi pun disebabkan oleh suporter dari Persija Jakarta dan Persib Bandung yang terjadi di daerah Bogor, Jawa Barat.
Polisi pun berusaha mencegah bentrok antarkubu sepak bola itu untuk mencegah adanya tawuran yang berkepanjangan.
Baca Juga: Akhirnya Terkuak, Seperti Ini Tampang Anggota TNI yang Lakukan Tendangan Kungfu ke Suporter Saat Tragedi Kanjuruhan
Meskipun begitu, tindakan menembak gas air mata tidak bisa dilakukan secara sembarangan mengingat bahaya yang dapat disebabkan.
Menurut beberapa pakar, gas air mata dapat berbahaya bagi mata, saluran napas, serta kulit sehingga melemparkan gas air mata ke dalam mobil bisa sangat berbahaya bagi pengendara maupun penumpangnya.
Coba bayangin didalem mobil ditembak gas air mata, emang tuh orang didalem mobil ngelakuin apa sih #1312 https://t.co/W7N8stf3g5 pic.twitter.com/UNFdscvJNJ
— Oranje Legion (@OranjeLegion14) October 2, 2022Sumber: kontenjatim.id
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas