Luqman meminta semua pihak untuk mengungkapkan data korban yang sejujurnya-jujurnya.
Baca Juga: PSI Diminta Sadar Diri Gegara Usung Ganjar di Pilpres 2024: Mana Bisa Kalian Capreskan, Wong Kalian Gak Punya Kursi di Senayan
“Jika ada koordinasi lintas pihak, perbedaan data bisa dihindarkan. Syaratnya, semua harus punya niat baik untuk ungkap fakta sejujur-jujurnya; jumlah korban, faktor-faktor penyebab dan siapa-siapa yang bertanggungjawab. Jangan ada rekayasa dalam penyelesaian tragedi Kanjuruhan. Buka dan bongkar semua!,” ujarnya Selasa, (4/10/2022).
Lebih lanjut, dia juga berharap tidak pihak yang merekayasa jumlah korban saat ini.
“Mau 125, 129, 174, 180, 219, 488 atau berapa pun korban meninggal tragedi Kanjuruhan, meraka semua manusia. Mereka bukan sekadar angka. Jangan ada yang merasa bisa rekayasa angka kematian untuk menutupi pihak-pihak yang bersalah. Karena, satu nyawa saja, sesungguhnya keadilan harus ditegakkan,” pungkasnya.
Diketahui, simpang siurnya data korban kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang pada Sabtu (1/10) lalu cukup membuat bingung masyarakat. Oleh karenanya, Generasi Muda Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI-Polri (GM FKPPI) Jatim, mendesak pada pemerintah agar membentuk pencatatan terpusat untuk data korban tragedi Kanjuruhan.
Sebelumnya, data yang disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut jumlah korban sebanyak 129 orang meninggal dunia. Jumlah ini berbeda dengan yang disampaikan Kapolri, Jenderal Polisi Drs Listyo Sigit Prabowo MSi yang memastikan korban meninggal sebanyak 125 orang.
Beda lagi dengan Wakil Gubernur (Wagub) Jatim Emil Elestianto Dardak, yang menyebut jumlah korban sebanyak 131 orang.
Beda lagi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim yang menyebut jumlah korban mencapai 174 orang.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang sendiri sempat menyebut jumlah korban meninggal dunia sebanyak 182 orang. Jumlah tersebut belum termasuk jumlah korban luka, baik ringan maupun berat.
Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
[ANALISIS] Peringatan Keras Panglima TNI Untuk Prajurit Aktif Rangkap Jabatan
Jokowi Diminta Sembunyi Dulu 5 Tahun
Tegas! Dikontak Pertamina, Fitra Eri Tolak Tawaran untuk Bantah Isu Pertamax Oplosan
Intip Dua Sosok Istri Tersangka Mega Korupsi Minyak Mentah, Langsung Gembok Akun Medsos