Diketahui, Komnas HAM menduga gas air mata yang digunakan aparat telah kedaluwarsa.
Baca Juga: Giring PSI Kritik NasDem: Deklarasi Capres di Tengah Duka Kanjuruhan Tentu Menyisakan Rasa Nir Empati
Said Didu pun mengaku ragu dengan Komnas HAM.
Hal itu disampaikan Said Didu dalam akun Twitter pribadinya, pada Senin 3 Oktober 2022.
"Masih percaya @KomnasHAM?," ujar Said Didu.
Masih percaya @KomnasHAM ? https://t.co/cqPBjy5FpI
— Muhammad Said Didu (@msaid_didu) October 3, 2022Diketahui, kabar duka datang dari sepak bola Indonesia. Laga yang mempertemukan Arema vs Persebaya pada 1 Oktober 2022 kemarin mencatat sebuah tragedi yang tidak seharusnya tercatat dalam sejarah sepak bola tanah air.
Bagaimana tidak, tercatat ada 127 orang meninggal dunia atas kerusuhan yang terjadi. Kericuhan bermula saat ribuan Aremania merangsek masuk ke area lapangan setelah Arema sebagai tuan rumah kalah.
Mereka hendak protes ke pemain dan ofisial. Hal tersebut lantaran Arema kalah 2-3 dari musuh bebuyutan mereka untuk kali pertama dalam 23 tahun terakhir.
Ada pelemparan benda-benda, termasuk flare dalam kericuhan yang terjadi. Petugas keamanan gabungan sempat menghalau aksi dari suporter tersebut.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});Namun yang membuat suasana stadion semakin tak karuan terjadi ketika polisi melemparkan gas air mata kepada penonton. Penonton yang panik mencoba mencari jalan keluar, namun karena jalan keluar penuh, mereka harus berdesakan dan membuat lemas hingga sesak nafas.
Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas