Namun, tampaknya jumlah tersebut terus bertambah karena ada jenazah yang sulit diidentifikasi karena tidak ada kartu identitasnya.
Baca Juga: Hanya Penuhi Undangan, Kedatangan Komnas HAM Disambut Ratusan Warga di Depan Rumah Enembe: Mereka Meminta…
Dosen Cross Culture Institute, Ali Syarief, menyoroti jumlah korban jiwa dalam peristiwa di Stadion Kanjuruhan Malang itu.
Selain jumlah korban jiwa, ia juga menyoroti klip video yang beredar di jagat maya. Tampak yang terjadi bukan bentrok antar suporter, melainkan tindakan kekerasan dari aparat.
“Lebih dari 200 orang korban meninggal?. Terlihat di rekaman video bukan bentrok antar suporter.Yg ada polisi dan tentara berseragam hijau memukul dg pentungan, menendang dan Gas Air Mata,” ujar Ali melalui akun Twitter-nya pada Senin (3/10).
Atas dasar itu, akademisi ini meminta Komnas HAM turun tangan untuk ikut menelaah dan menjelaskan aspek kekerasan yang dilakukan oleh aparat.
“Ini KomNas HAM hrs ikut menela'ah, menjelaskan aspek kekerasan yg dilakukan oleh aparat,” sambung Ali.
Lebih dari 200 orang korban meninggal?. Terlihat di rekaman video bukan bentrok antar suporter. Yg ada polisi dan tentara berseragam hijau memukul dg pentungan, menendang dan Gas Air Mata.Ini KomNas HAM hrs ikut menela'ah, menjelaskan aspek kekerasan yg dilakukan oleh aparat
— Ali Syarief (@alisyarief) October 2, 2022Terjadi tragedi di Stadion Kanjuruhan yang menewaskan sekitar 127 orang usai pertandingan Arema FC dan Persebaya Surabaya pada Sabtu (1/10).
Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas