Banyak pihak menilai tragedi tersebut bisa dicegah seandainya polisi tidak menembakkan gas air mata ke arah tribune penonton.
Seperti narasi yang beredar, ditembakkannya gas air mata disebut-sebut jadi pemicu terjadinya kepanikan suporter di tribune karena mengalami sesak nafas.
Baca Juga: Kejutan, Sirkuit Mandalika Tak Lagi Helat MotoGP pada Maret di Musim 2023!
Suporter yang sesak nafas dan panik akhirnya saling berdesak-desakan untuk berebut keluar dari stadion.
Karena saling berebut untuk keluar pada saat yang bersamaan, banyak suporter yang tergencet dan terinjak-injak dan akhirnya tewas.
Jika melihat dinamika yang terjadi di media sosial pasca peristiwa maut tersebut, netizen terbelah jadi dua kelompok. Klaster pertama adalah yang menyalahkan polisi.
Adapun klaster kedua adalah yang cenderung menyalahkan suporter yang tidak menerima kekalahan tim kesayangannya.
Sebelum insiden maut di Kanjuruhan, Arema FC kalah 2-3 dari rival beratnya, Persebaya Surabaya.
Pasca pertandingan, massa suporter Arema masuk ke lapangan dan mendekati pemain dan ofisial tim.
Baca Juga: Wadaw, Biasanya Cuma Seksi Doang, di Postingan Ini Tante Sisca Benar-benar Nyaris Bugil Tanpa Sehelai Benang!
Invasi ke lapangan diawali masuknya 2 orang suporter.
Menurut versi polisi, setelah masuknya 2 orang itu, secara bergelombang suporter lain ikut melakukan hal serupa sampai akhirnya jumlah massa tak terkendali.
Pihak kepolisian menyebut massa tak sekedar masuk ke lapangan, tapi juga menyerang ofisial dan pemain Arema serta berupaya merusak fasilitas stadion.
Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta mengatakan, penembakan gas air mata sudah sesuai prosedur untuk mencegah suporter lain turun ke lapangan walaupun penggunaan alat ini sudah dilarang oleh FIFA.
Baca Juga: Ckckck! Firli Bahuri Disebut-sebut Akan Paksakan Anies Jadi Tersangka Sebelum Tanggal Ini, Kalau Tidak...
Gambaran apa yang sebenarnya terjadi pada malam kelam di Kanjuruhan pada Sabtu malam kemarin mungkin bisa dilihata dari video yang dibagikan oleh akun @AinulNRPutra.
Video ini menampilkan secara rinci momen-momen sebelum suporter masuk ke lapangan sampai akhirnya terjadi chaos dan polisi menembakkan gas air mata.
https://t.co/1A53Mgc4XX yg di ceritakan sama seperti yg ada di video ini, turut berdukacita kawan kawan Aremania ????
— Ainul N Rahimsyah Putra (@AinulNRPutra) October 1, 2022Sumber: kontenjatim.id
Artikel Terkait
Bukan Mobil atau Motor, Pria Ini Naik Babi Terobos Banjir
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?