Kepala Divisi Advokasi LBH GP Ansor Pusat, Dendy Zuhairil Finsa, dalam sebuah acara diskusi menilai tak tepat Gubernur Anies Baswedan melakukan lokalisasi prostitusi.
Baca Juga: Bravo! Densus 88 Tembak Mati Teroris Terakhir MIT di Poso: Pendukung Anies Diam..
Dendy beralasan bahwa penutupan prostitusi di DKI Jakarta bisa membuka peluang prostitusi terselubung di daerah lain.
Ia mengatakan bahwa keberadaan prostitusi tak terbantahkan. Oleh karena itu, upaya yang bisa dilakukan adalah berdakwah.
Habib Noval menilai orang seperti Dendy tidak tepat berada di GP Ansor yang notabene merupakan salah satu organisasi turunan Nahdlatul Ulama.
“Tak tepat orang seperti ini ada di GP Ansor,” ujar Noval melalui akun Twitter-nya pada Jumat (30/9).
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana menutup semua lokasi prostitusi di ibu kota karena telah melanggar aturan hukum.
Tak tepat orang seperti ini ada di GP Ansor. pic.twitter.com/iKr0lVGUKy
— Noval Assegaf (@NovalAssegaf) September 30, 2022Untuk mewujudkan hal tersebut, Pemprov DKI mengatakan akan mengerahkan petugas Satuan Polisi Pamong Praja atau Satpol PP.
Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
[ANALISIS] Peringatan Keras Panglima TNI Untuk Prajurit Aktif Rangkap Jabatan
Jokowi Diminta Sembunyi Dulu 5 Tahun
Tegas! Dikontak Pertamina, Fitra Eri Tolak Tawaran untuk Bantah Isu Pertamax Oplosan
Intip Dua Sosok Istri Tersangka Mega Korupsi Minyak Mentah, Langsung Gembok Akun Medsos