Hal tersebut ditanggapi Rudi Valinka melalui akun Twitter pribadi miliknya. Dalam cuitannya, Rudi Valinka menyayangkan hal tersebut yang dilakukan Uskup.
Baca Juga: Ngeri! Ibu dan Tewas Anak Dirampok Hingga Leher Dikapak, Eh Febri Diansyah Disenggol: Pembunuhnya Belajar dari Sambo, Kaya Gini...
Rudi Valinka juga menuturkan bahwa Uskup pernah dipuja puji sebagai pahlawan oleh warga Timor Leste.
"Tragis peraih hadiah Nobel begini. Dulu dipuja2 sebagai pahlawan oleh warga Timor Leste ternyata hanya Penjahat Kelamin kelas Pedofil," tutur Rudi Valinka melalui akun Twitter pribadi miliknya, Jumat (30/9).
Lanjut, Rudi Valinka juga menegaskan bahwa seharusnya hadiah nobel yang didapatkan Uskup dicabut.
"Cabut hadiah Nobelnya," tandas Rudi Valinka.
Sementara itu, Juru bicara Vatikan Matteo Bruni mengatakan Uskum Belo pertama kali diselidiki oleh Vatikan pada 2019, di tengah tuduhan bahwa dia telah memperkosa anak-anak dan membayar tutup mulut mereka.
"Mengingat tuduhan yang diterimanya (Uskup Belo), (Vatikan) memberlakukan pembatasan disipliner tertentu padanya pada September 2020. Langkah-langkah itu dimodifikasi dan diperkuat pada tahun 2021, dan Belo secara resmi menerimanya," ungkap Bruni, dikutip dari Kantor berita AFP.
Sanksi tersebut termasuk berupa pembatasan gerak dan pelaksanaan pelayanan Uskup Belo. Uskup Belo juga dilarang melakukan kontak sukarela dengan anak di bawah umur, wawancara dan kontak dengan Timor Leste.
Pernyataan Vatikan tersebut muncul sehari setelah publikasi investigasi oleh surat kabar mingguan Belanda De Groene Amsterdammer, di mana Belo dituduh menyerang remaja dari 1980-an hingga 2000.
Baca Juga: Gak Nyangka! Eks Jubir KPK Jadi Pengacara Putri Candrawathi, Umar Hasibuan: Apapun Dalihnya, Menjijikan
"Uskup memperkosa dan melecehkan saya secara seksual malam itu," kata salah satu korban, seperti diberitakan De Groene Amsterdammer.
"Dia juga meninggalkan uang untuk saya. Itu dimaksudkan agar saya tutup mulut,” ungkap korban itu, yang sekarang berusia 45 tahun.
Sebagai informasi, Uskup Belo merupakan seorang tokoh yang sangat dihormati oleh warga Timor Timur, Belo memenangkan Hadiah Nobel untuk perannya dalam membela hak asasi manusia di negara itu selama pendudukan Indonesia. Namun, ia mengundurkan diri dari jabatannya pada 2002 dengan alasan kesehatan.
Tragis peraih hadiah Nobel begini ????Dulu dipuja2 sebagai pahlawan oleh warga Timor Leste ternyata hanya Penjahat Kelamin kelas PedofilCabut hadiah Nobelnya. https://t.co/jqC3EDHvcD
— RUDI VALINKA (@kurawa) September 29, 2022Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
Agar Petani Tidak Rugi, Prabowo Minta Bulog Wajib Beli Gabah Rp 6.500 Per Kilogram
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?