Novel menyebutkan bahwa pasukan Basmallah yang diinisiasi Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran, kata Novel, tidak akan membuat umat islam simpati kepada jenderal bintang dua itu.
Baca Juga: Telak! Jika Ganjar Pranowo Tidak Berani Lakukan Ini, Anies Baswedan Mutlak Bakal Diusung NasDem: Ternyata Dia Cuma Ban Serep...
Hal tersebut ditanggapi Gigin Praginanto melalui akun Twitter pribadi miliknya. Dalam cuitannya, Gigin Praginanto menyinggung soal Luhut Binsar Panjaitan yang disebut telah mengobarkan soal politik identitas.
Gigin Praginanto juga mengungkapkan bahwa kini, Polda justru melakukan hal yang serupa.
"Setelah LBP mengobarkan politik identitas kesukuan, sekarang Polda mengobarkan politik identitas keagamaan," ungkap Gigin Praginanto melalui akun Twitter pribadi miliknya, Kamis (29/9).
Lanjut, Gigin Praginanto mengatakan bahwa hal tersebut dinilai seakan memperlihatkan alat politik dengan memainkan isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
"Tampaknya isu SARA sudah menjadi alat favorit untuk mempertahankan dominasi kekuasaan politik," tandas Gigin Praginanto.
Sementara itu, Novel Bamukmin menegaskan bahwa pasukan atas nama agama yang diturunkan Fadil Imran itu justru hanya akan membuat gaduh para massa. Apalagi, lanjut Novel Bamukmin, bila dalam aksi penolakan harga BBM itu adanya tindakan kekerasan yang dilakukan aparat.
"Justru dengan pasukan atas nama agama itu bisa menjadi bertambah semakin gaduh karena atas nama agama umat islam yang cinta keadilan akan bisa terjadi benturan," ujar Novel Bamukmin.
Baca Juga: Bawaslu Tindak Lanjuti Laporan Soal Tabloid Anies Baswedan, Eh Ada yang Gak Terima: Proses Pilpres Belum Mulai, Melanggarnya Dimana?
Murid Habib Rizieq itu juga menegaskan, yang diinginkan para massa aksi atau masyarakat saat ini, Fadil Imran itu harus dicopot dari jabatannya sebagai Kapolda Metro Jaya.
“"arena yang diingin kan masyarakat adalah agar Fadil dicopot karena sudah jelas dugaan keterlibatan Fadil pada kasus Sambo dan KM50 tidak bisa dibohongi," tandasnya.
Setelah LBP mengobarkan politik identitas kesukuan, sekarang Polda mengobarkan politik identitas keagamaan. Tampaknya isu SARA sudah menjadi alat favorit untuk mempertahankan dominasi kekuasaan politik. https://t.co/GUrZozHoou
— gigin praginanto (@giginpraginanto) September 28, 2022Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
Bukan Mobil atau Motor, Pria Ini Naik Babi Terobos Banjir
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?