Hal itu ditanggapi Yan Harahap melalui akun Twitter pribadi miliknya. Dalam cuitannya, Yan Harahap menyinggung soal adanya indikasi 2 capres yang dipaksakan pada pemilu 2024 mendatang.
Baca Juga: Setujukah Era Jokowi Rakyat Lebih Happy Ketimbang SBY? Said Didu Sindir: Ayo yang Happy Angkat Tangan!
Yan Harahap menyebut bahwa hal itu berkaitan dengan SBY yang menyatakan turun gunung.
"Majalah Tempo pun mencium aroma yg disampaikan Pak @SBYudhoyono dlm pidato internal @PDemokrat bhw adanya indikasi dipaksakan 2 capres dari kelompok mrk Pemilu mendatang. Jd, beralasan kan Pak SBY ‘turun gunung’?," ungkap Yan Harahap melalui akun Twitter pribadi miliknya, Rabu (21/9).
Lanjut, Yan Harahap juga mengherankan bahwa terkait hal tersebut, ada yang tampaknya gelisah.
"Terus knp ada yg panik? Yg panik biasanya terindikasi berniat curang," tandas Yan Harahap.
Sementara itu, beberapa waktu lalu SBY membeberkan adanya dugaan tindakan tidak jujur dan tidak adil pada Pemilu 2024. Dia menyebut ada upaya agar Pilpres 2024 nanti hanya akan diikuti oleh dua pasangan capres-cawapres yang dikehendaki.
Hal tersebut disampaikan SBY saat rapat pimpinan nasional (rapimnas) Partai Demokrat 2022, di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Kamis (15/9). SBY awalnya membeberkan adanya tanda-tanda Pemilu 2024 akan berlangsung secara tidak jujur dan tidak adil.
"Para kader mengapa saya harus turun gunung menghadapi Pemilihan Umum 2024, saya mendengar mengetahui bahwa ada tanda-tanda pemilu 2024 bisa tidak jujur dan tidak adil," ungkap SBY seperti dilihat detikcom di akun Tiktok @pdemokrat.sumut, Sabtu (17/9/2022). DPD Partai Demokrat Sumatera Utara telah mengizinkan isi Tiktok itu untuk dikutip.
Baca Juga: Tepok Jidat! Ucapan Jokowi Diungkit Soal APBN Pernah Surplus Rp106 Triliun, Said Didu: Masih Percaya?
Lebih lanjut, masih dalam video Tiktok itu, SBY mengatakan akan ada skenario capres-cawapres hanya akan diikuti oleh dua pasangan. SBY menyebut itu dikehendaki oleh mereka agar oposisi tidak bisa mengajukan capres dan cawapresnya.
"Konon akan diatur dalam pemilihan Presiden nanti yang hanya diinginkan oleh mereka dua pasangan capres cawapres saja yang dikehendaki oleh mereka. Informasinya Demokrat sebagai oposisi jangan harap bisa mengajukan capres cawapresnya sendiri bersama koalisi tentunya," tandas SBY.
Majalah Tempo pun mencium aroma yg disampaikan Pak @SBYudhoyono dlm pidato internal @PDemokrat bhw adanya indikasi dipaksakan 2 capres dari kelompok mrk Pemilu mendatang. Jd, beralasan kan Pak SBY ‘turun gunung’?Terus knp ada yg panik? Yg panik biasanya terindikasi berniat curang https://t.co/DHD2K4P11o
— Yan A. Harahap (???? ???? ????) (@YanHarahap) September 20, 2022Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas