Pegiat media sosial Lukman Simandjuntak menyoroti pernyataan Politisi Partai Gerindra Sufmi Dasco yang mengaku ada upaya penjegalan Prabowo Subianto melalui baliho.
Baca Juga: Analis Militer Sebut Masalah Dudung-Effendi Belum Selesai Meski Effendi Sudah Minta Maaf: Ini Pelanggaran Hukum Tentara
Ia pun langsung menyebut KASAD Dudung Abdurrhman yang tenar karena upayanya dulu ketika mencopot baliho Habib Rizieq Shihab.
"Minta bantuan Dudung lah, Sang Penghancur Baliho," ucapnya dikutip dari Twitter pribadinya, Rabu (21/9/2022).
Sontak cuitan ini mendapat dukungan warganet yang setuju dengan pemilik akun @hipohan itu.
"Nah! smart idea," ucap akun @Nurc**********.
"Betul, betul," balas akun @fais******.
Dalam pemberitaan sebelumnya, sosok Prabowo Subianto disebut akan dijegal untuk Pilpres 2024. Menanggapi hal itu Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyebut bahwa praktik tersebut tidak hanya menjadi isu dalam pemberitaan media.
Tidak hanya Anies, Dasco juga mengatakan bahwa ada pihak yang ingin menjegal langkah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk maju ke Pilpres 2024 mendatang.
Dasco menyebut banyak baliho yang digunakan penjegal menurunkan rating Prabowo sebagai calon presiden 2024.
"Kalau soal penjegalan itu bukan cuma yang disampaikan di media. Pak Prabowo juga mau dijegal. Itu sekarang baliho di seluruh daerah masif, tapi balihonya membuat rating Pak Prabowo turun," kata Dasco saat diwawancarai di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (20/9/22) dikutip dari WE Online.
Meski terdapat upaya penjegalan Prabowo, Dasco menyebut bahwa pihaknya langsung mengambil langkah untuk penindakan dengan melaporkan penjegalan tersebut serta menurunkan baliho yang sudah terpasang di berbagai daerah.
"Ya pokoknya di daerah pemilihan Pak Prabowo cukup tinggi, seperti di Sumatera Barat, di Aceh, di Kalimantan Selatan, di Madura. Itu masif," katanya.
Dengan begitu, Dasco tidak menafikan bahwa saat ini kampanye hitam sudah dimulai oleh pihak-pihak yang ingin menjegal langkah Prabowo.
Menurutnya, pihak yang berusaha menjegal ketuanya telah mengorganisir banyak pihak dengan dana yang tidak sedikit.
"Karena kan kalau masif, dia (penjegal) itukan mengorganisir orang banyak dananya juga banyak. Ya kita tahu, tapi sudahlah," jelasnya.
"Kita nggak cuma lapor, kita karena kemudian mereka bukan kita yang pasang ya kita minta, instruksikan kepada seluruh kader di daerah tersebut dicopot, dan banyak juga," tandasnya.
Minta bantuan Dudung lah, Sang Penghancur Baliho. ???? pic.twitter.com/Bpji9sf9Bh
— Lukman Simandjuntak (@hipohan) September 20, 2022Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas