Hal itu ditanggapi Guntur Romli melalui akun Twitter pribadi miliknya. Dalam cuitannya, Guntur Romli menyinggung soal korupsi yang disebutnya sebagai korupsi sistemik atau korupsi kelembagaan yang merupakan bentuk kejahatan; sulit pembuktiannya, tetapi tumbuh subur sejalan dengan kekuasaan.
Baca Juga: Edan! Rp27 Triliun untuk Wisata Mandalika di Era SBY, Eh Langsung Dibongkar: Proyek Misterius! Bahkan Orang Mandalika Gak Tau Soal...
Guntur Romli juga menekankan bahwa masih ada lagi seharusnya setelah Angelina Sondakh.
"Konon, waktu itu korupsinya sistemik. Harusnya tidak berhenti di Angelina Sondakh saja," ungkap Guntur Romli melalui akun Twitter pribadi miliknya, Selasa (20/9).
Lanjut, Guntur Romli juga mengatakan bahwa orang-orang yang juga diduga terlibat, tidak pernah terungkap dan diperiksa hingga saat ini.
"Konon ada nama yg juga disebut2, tapi sampe skrng msh aman, tdk diperiksa," pungkas Guntur Romli.
Sementara itu, Angelina Sondakh mengungkapkan hal tersebut saat bersaksi dalam sidang kasus korupsi proyek pembangunan Rumah Sakit (RS) Universitas Udayana dan Wisma Atlet bagi terdakwa Dudung Purwadi di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu 30 Agustus 2017.
"Nanti jatahnya dibagi berdasarkan proporsional kursi partai. Kalau zaman saya, Demokrat jatahnya 20 persen, kalau PDIP 18 (persen). Ya, dapatnya segitu," ujar perempuan yang akrab dengan sapaan Angie tersebut dikutip dari CNN.
Di depan majelis hakim, terpidana korupsi proyek pembangunan pusat olahraga Hambalang ini lalu membeberkan pembagian jatah tersebut.
Misalnya, lanjut Angie, terdapat pagu anggaran sebesar Rp1 triliun untuk proyek di Kementerian Pendidikan dan Nasional (saat ini telah berganti nama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan). Dari pagu anggaran tersebut disepakati 50:50 untuk pemerintah dan DPR.
"Dibagi dua jadi Rp500 miliar, ya dibagi ke partai-partai," katanya.
Angie pun menerangkan urusan pembagian proyek itu menjadi kewenangan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin, termasuk pengerjaan proyek pembangunan RS Universitas Udayana dan Wisma Atlet yang melibatkan Dudung.
Baca Juga: Eko Kuntadhi Minta Maaf pada Ning Imaz, Guntur Romli Siap Pasang Badan: Saya yang Akan Temani ke Lirboyo untuk...
Namun, Angie mengaku tak tahu banyak terkait proyek tersebut karena Nazaruddin hanya menugaskannya untuk menangani proyek-proyek di Kemendiknas dan Kemenristek. Sebagai anggota Komisi X DPR dari Fraksi Partai Demokrat saat itu Angie bermitra dengan Kemendiknas, Kemenristek, dan Kemenpora.
"Sementara untuk bidang Kemenpora itu ada orang lain yang bertanggung jawab. Pokoknya apapun tugas atau delegasi dari Pak Nazaruddin itu harus tercapai," ungkap Angie.
Konon, waktu itu korupsinya sistemik. Harusnya tidak berhenti di Angelina Sondakh saja. Konon ada nama yg juga disebut2, tapi sampe skrng msh aman, tdk diperiksa. pic.twitter.com/eef0VyGMIA
— Mohamad Guntur Romli (@GunRomli) September 19, 2022Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas