Yunarto menilai ada perbedaan stabilitas politik dalam Pilpres 2024 mendatang, yaitu di pemilihan mendatang akan lebih kompleks.
Baca Juga: Jokowi Bantah Isu Penghapusan Listrik 450 VA, Said Didu: Seperti Biasa, Jika Ribut Muncul Pahlawan..
“Kalau kita berbicara mengenai stabilitas politik sudah pasti akan masuk pada situasi yang lebih kompleks dibanding 2019,” ujar Yunarto di kanal YouTube Publica Podcast pada Kamis (15/9).
Kompleksnya stabilitas politik disebabkan karena inkamben yaitu Joko Widodo (Jokowi) tidak bisa lagi mencalonkan diri sebagai calon presiden.
Yunarto menyinggung seandainya ada hasrat-hasrat terpendam di Pilpres 2019 lalu kemungkinan akan diledakkan pada Pilpres 2024.
Itu karena, Jokowi yang pernah mencalonkan diri dan menjadi presiden sebanyak dua kali tidak lagi bisa terlibat dalam pesta rakyat itu.
“Sekarang, libidonya semua yang tadinya disimpan, hasrat terpendam di 2019 sekarang diledakkan kembali nih karena mereka merasa sekarang ada no mens,” jelas Yunarto.
Di sisi lain, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah menentukan agenda Pemilu 2024 akan digelar pada 14 Februari 2022 mendatang.
Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
[ANALISIS] Peringatan Keras Panglima TNI Untuk Prajurit Aktif Rangkap Jabatan
Jokowi Diminta Sembunyi Dulu 5 Tahun
Tegas! Dikontak Pertamina, Fitra Eri Tolak Tawaran untuk Bantah Isu Pertamax Oplosan
Intip Dua Sosok Istri Tersangka Mega Korupsi Minyak Mentah, Langsung Gembok Akun Medsos