Selain itu, Jokowi juga mengklaim soal dirinya yang berhasil menurunkan angka kemiskinan di bawah 10 persen pada September 2019 berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS).
Hal tersebut ditanggapi Bachrum Achmadi melalui akun Twitter pribadinya. Dalam cuitan di akun Twitternya, Bachrum Achmadi menyebut bahwa pada kenyataanya, justru orang miskin kian bertambah.
Baca Juga: Tepok Jidat! Ucapan Jokowi Diungkit Soal APBN Pernah Surplus Rp106 Triliun, Said Didu: Masih Percaya?
Bachrum Achmadi juga mengungkit soal kebijakan Jokowi yang menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).
"Faktanya org miskin mlh bertambah. Bahkan sdh miskin dimiskinkan lg. Menaikkan hrg BBM koq dibilang u/ sejahterakan rakyat. Ini namanya pembodohan publik!," ungkap Bachrum Achmadi melalui akun twitter pribadi miliknya, Senin (19/9).
Sementara itu, Jokowi menegaskan soal angka kemiskinan yang menurun pada tahun 2019. Hal tersebut dikatakan Jokowi dalam Rapat Terbatas tentang Strategi Percepatan Pengentasan Kemiskinan di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu 4 Maret 2020.
"Kita (Pemerintah) telah berhasil menurunkan angka kemiskinan yang pada 2015 di angka 11,22 persen menjadi 9,22 persen di September 2019. Angka di bawah 10 persen ini angka capaian yang sangat baik namun pekerjaan besar kita belum selesai dengan rangka menurunkan angka kemiskinan kita," ujar Jokowi.
Jokowi juga menekankan dua hal untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia. Pertama Jokowi meminta jajaran menterinya untuk fokus menyasar penduduk yang sangat miskin.
Jokowi pun berharap angka kemiskinan di tahun 2024 berada di posisi nol.
"Kita harapkan di 2024 untuk kemiskinan ekstrem ini bisa berada pada posisi nol," ungkap Jokowi.
Sebagai informasi, terkait BBM, Jokowi akhirnya memutuskan menaikkan BBM bersubsidi dengan harga Pertalite yang diputuskan naik dari Rp7.650 jadi 10.000 per liter, solar subsidi dari Rp5.150 per liter jadi Rp6.800 per liter, Pertamax nonsubsidi naik dari Rp12.000 jadi Rp14.500 per liter.
Baca Juga: Pelik! Bandara Kertajati Jadi Bahan Serang Jokowi dan Hal yang Dibanggakan Demokrat, Ferdinand: Politik Tampar Wajah Sendiri
Hal itu seperti yang diungkapkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif.
"Pertalite dari Rp7.650 per liter, solar subsidi dari Rp5.150 pe liter jadi Rp6.800 per liter, Pertamax nonsubsidi naik dari Rp12.000 jadi Rp14.500 per liter. Ini berlaku 1 jam sejak diumumkan, pada pukul 14.30 WIB," ungkap Arifin Tasrif.
Faktanya org miskin mlh bertambah. Bahkan sdh miskin dimiskinkan lg. Menaikkan hrg BBM koq dibilang u/ sejahterakan rakyat. Ini namanya pembodohan publik! ????????????????????? pic.twitter.com/pgPCkFJBNG
— SiraitBatakDusun™? (@bachrum_achmadi) September 18, 2022Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas