Melansir dari Detik, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Malang Kasuwi Syaiban tidak mengetahui tentang penyebaran tabloid Anies Baswedan.
Baca Juga: Jika Pasangan ini Terpilih di Pilpres 2024, Jokowi Bakal Pimpin Indonesia 4 Periode
Dia menjelaskan tidak mengetahui detail tujuan penyebaran tabloid Anies, jika untuk tujuan tertentu, maka masjid tidak boleh dipakai untuk tempat politik.
"Karena kita belum tahu jelas, apakah takmir yang menyediakan atau orang lain. Yang jelas kita mengecam dan menyayangkan kalau memang ada pembagian tabloid demi kepentingan politik apapun," ujarnya.
Yusuf Dumdum mengungkit praktek yang sama saat Pilkada 2017 di Jakarta, namun sekarang telah merambah pada daerah lainnya, yaitu Kota Malang.
"Politisasi masjid dan pecahbelah umat sudah mulai dijalankan. Dulu praktek itu sukses dilakukan di DKI, kini mulai coba mau dicopypaste di daerah lain. Waspadalah!" ungkapnya.
Selain itu, Yusuf Dumdum menyenggol mantan wakil presiden Jusuf Kalla terkait tabloid Anies, dan meminta agar DMI melakukan tindakan nyata.
"Oh ya, DMI jangan cuma bisa mengecam, tapi apa tindakan kongkritnya ? Cc pak @Pak_JK," pungkasnya yang dikutip dari Twitter @yusuf_dumdum, Senin (19/9).
Politisasi masjid dan pecahbelah umat sudah mulai dijalankan. Dulu praktek itu sukses dilakukan di DKI, kini mulai coba mau dicopypaste di daerah lain. Waspadalah!Oh ya, DMI jangan cuma bisa mengecam, tapi apa tindakan kongkritnya ? Cc pak @Pak_JK pic.twitter.com/C8YyH5Oq1z
— Dumdum (@yusuf_dumdum) September 19, 2022Sumber: NewsWorthy