Jhon Sitorus mengaku heran dengan SBY yang sibuk melakukan tudingan terhadap pemerintahan Jokowi.
Baca Juga: Bukan Hanya Pembangunan yang Unggul, Jokowi Dinilai Lebih Tegas dari SBY: Dia Berhasil Bubarkan Ormas HTI dan FPI
Hal itu disampaikan Jhon Sitorus lewat akun Twitter pribadinya, pada Minggu 18 September 2022.
"Sibuk MENGGEMBOSI Jokowi padahal Jokowi sudah 2 periode dan tidak bisa nyapres lagi. Jadi sebenarnya yang mereka lawan siapa? Capres lain atau justru masa depan yang SURAM?," ujar Jhon Sitorus.
"Ini bagai prajurit yang memuntahkan peluru pakai senapan mesin tapi tidak tahu musuhnya dimana," pungkasnya.
Sibuk MENGGEMBOSI Jokowi padahal Jokowi sudah 2 periode dan tidak bisa nyapres lagiJadi sebenarnya yang mereka lawan siapa? Capres lain atau justru masa depan yang SURAM?Ini bagai prajurit yang memuntahkan peluru pakai senapan mesin tapi tidak tahu musuhnya dimana pic.twitter.com/5NIIXee134
— Jhon Sitorus (@Miduk17) September 18, 2022Sebelumnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan bakal turun gunung guna menghadapi pemilu 2024. Alasan SBY turun gunung dikarenakan ia sudah mencium ada yang tidak beres dengan pesta demokrasi terakbar tersebut.
"Para kader, mengapa saya harus turun gunung? Karena saya mendengar, mengetahui bahwa ada tanda-tanda pemilu 2024 bisa tidak jujur dan tidak adil," kata SBY dikutip akun TikTok @pdemokrat.sumut.
"Konon akan diatur dalam pemilihan presiden nanti yang hanya diinginkan oleh mereka dua pasangan capres dan cawapres saja," sambungnya.
Lebih lanjut, SBY menuturkan bahwa partai yang dipegang anaknya tidak boleh mengusulkan kandidat untuk calon presiden dan calon wakil presiden.
"Informasinya, Demokrat sebagai opisisi jangan harap bisa mengajukan capres dan cawapresnya sendiri bersama koalisinya," ungkap SBY.
Beredarnya isu tersebut, membuat SBY sedikit kesal. Dikarenakan selama kepemimpinannya, ia memperbolehkan semua orang untuk menjadi calon presiden.
"Jahat bukan? Menginjak-injak hak rakyat bukan? Pikiran seperti itu batil, itu bukan hak mereka. Pemilu adalah hak rakyat, hak untuk memilih dan hak untuk dipilih," imbuhnya.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});"Dan ingat selama 10 tahun dulu, kita di pemerintahan. Dua kali menyelenggarakan pemilu termasuk pilpres. Demokrat tidak pernah melakukan kebatilan seperti itu," pungkas SBY.
Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
Bukan Mobil atau Motor, Pria Ini Naik Babi Terobos Banjir
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?