Jhon Sitorus menyinggung aturan tentang ambang batas pencalonan presiden alias presidential threshold di Undang-Undang Pemilu yang dibuat SBY sendiri.
Baca Juga: Penjual Es di Madiun Ngaku Jual Channel Telegram ke Bjorka, Denny Siregar: Katanya Gak Punya Komputer, Ternyata Penjual Data Juga..
Hal itu disampaikan Jhon Sitorus dalam akun Twitter pribadinya, pada Minggu 18 September 2022.
"Dulu SBY mendukung partai2 yg mengusulkan Presidential Treshold dari 4% jadi 20% agar terpilih lagi periode kedua th 2009, Sekarang terkena JEBAKAN yang dibuatnya sendiri lalu ngaku2 PALING TERZOLIMI," ujar Jhon Sitorus.
"Seorang jenderal tak akan pernah playing victim, kecuali dia PENGECUT," pungkasnya.
Dulu SBY mendukung partai2 yg mengusulkan Presidential Treshold dari 4% jadi 20% agar terpilih lagi periode kedua th 2009Sekarang terkena JEBAKAN yang dibuatnya sendiri lalu ngaku2 PALING TERZOLIMISeorang jenderal tak akan pernah playing victim, kecuali dia PENGECUT pic.twitter.com/oXxXS44Dfp
— Jhon Sitorus (@Miduk17) September 18, 2022Sebelumnya, Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan bahwa dirinya akan turun gunung menghadapi Pilpres 2024.
SBY mengaku mendapatan kabar apabila Pilpres 2024 diatur sedemikian rupa sehingga hanya diikuti oleh dua pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).
"Para kader, mengapa saya harus turun gunung menghadapi Pemilihan Umum 2024 mendatang? Saya mendengar, mengetahui, bahwa ada tanda-tanda Pemilu 2024 bisa tidak jujur dan tidak adil," kata SBY yang dikutip dalam akun Tiktok @pdemokrat.sumut yang dilihat Sabtu (17/9/2022).
Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
[ANALISIS] Peringatan Keras Panglima TNI Untuk Prajurit Aktif Rangkap Jabatan
Jokowi Diminta Sembunyi Dulu 5 Tahun
Tegas! Dikontak Pertamina, Fitra Eri Tolak Tawaran untuk Bantah Isu Pertamax Oplosan
Intip Dua Sosok Istri Tersangka Mega Korupsi Minyak Mentah, Langsung Gembok Akun Medsos