Tepatnya pada 4 Juli 2022, terjadi apa yang disebut pemberitaan majalah Tempo sebagai “kontak fisik” antara Brigadir Novriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J dengan Putri Candrawathi, istri mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.
Baca Juga: Setelah Dipecat, Ternyata Ferdy Sambo Tetap Bisa jadi Polisi, Mantan Panglima TNI Meradang!
Berbincang-bincang di YouTube Uya Kuya TV, redaktur utama kriminalitas majalah Tempo, Moses Silalahi, mengatakan bahwa pemberitaan yang mereka buat salah satunya bertujuan meluruskan sejumlah dugaan motif pembunuhan Brigadir J yang belakangan menjadi bola liar di publik.
Apalagi, sempat diberitakan bahwa mantan pengacara Bharada Richard Eliezer atau Bharada E, menduga adanya hubungan terlaran antara Putri Candrawathi dengan sopir Sambo, Kuat Ma’ruf.
“Belum apa-apa tiba-tiba, mantan pengacara Bharada Richard itu bilang ada hubungan intim antara Putri Candrawathi dan Kuat Ma’ruf,” tutur Moses dalam tayangan YouTube Uya Kuya TV yang dikutip dari Suara.com Minggu (18/9/2022).
Menurut Moses, berdasarkan investigasi yang Tempo lakukan, ada dugaan perselingkuhan yang diduga menjadi motif penembakan Brigadir J. Kendati demikian, Moses enggan menyebutkan siapa yang terlibat dalam perselingkuhan tersebut.
Namun, alih-alih menyebut soal kejadian pada tanggal 7 Juli 2022 di Magelang, atau sehari sebelum Brigadir J dihabisi di Duren Tiga, Moses menyebut bahwa empat hari sebelumnya, sudah terjadi sebuah peristiwa di Magelang, tepatnya tanggal 4 Juli 2022.
“Ada cerita perselingkuhan, kemudian ada cerita pada 4 Juli, di situ disebutkan, ketika itu, Ferdy Sambo tidak di rumah ya, ini di Magelang ya Mas Uya. Ketika itu ibu Putri Candrawathi sedang nonton tv di lantai bawah bersama para ajudan dan pembantu, di situ ada Kuat Ma’ruf, ada Ricky Rizal, Richard, juga ada Yoshua. Nah di situlah pertama ada sentuhan, kontak fisik, jadi Brigadir Yoshua itu mendatangi Putri Candrawathi, lalu seakan-akan akan membopong bu Putri, nah ini kemudian ditegur oleh Kuat Ma’ruf. Dan dia bahkan, Kuat Ma’ruf mengeluarkan ancaman, kamu jangan macem-macem, kalau sekali lagi begini, saya akan laporkan ke Bapak, dalam hal ini adalah Ferdy Sambo,” tutur Moses panjang lebar.
Apa yang terjadi pada tanggal 4 berulang pada tanggal 7 Juli 2022. Menurut penulisan Tempo, Kuat Ma’ruf memergoki Brigadir J keluar dari kamar Putri Candrawathi dengan mengendap-endap.
“Peristiwa ini kemudian berulang lagi mas di 7 Juli, itu yang seperti kita tulis, bagaimana Kuat Ma’ruf itu memergoki Brigadir Yoshua mengendap-endap ya dari lantai dua. Jadi Putri Candrawathi itu kamarnya di lantai dua, dan si Yoshua itu mengendap-endap keluar dari kamar, lalu itu juga ada Susi, pembantu rumah tangganya Putri Candrawathi di tangga yang juga melihat hal yang sama. Nah itulah kemudian terjadi pertengkaran lagi,” lanjut Moses.
Namun, Moses tidak tahu apa yang terjadi di kamar tersebut. Pasalnya, satu-satunya saksi adalah Putri Candrawathi seorang, sedangkan Brigadir J sudah tiada.
“Apa yang terjadi di dalam kamar nah ini yang masih agak merepotkan kita ya. Kalo kita menyebutkannya hanya dengan “kontak fisik” ya, karena masalahnya adalah kita tidak bisa mengkonfirmasi, apa yang terjadi di kamar itu mas, karena hanya ada Putri Candrawathi dan Yoshua, sementara Yoshua-nya sudah almarhum,” pungkas Moses.
Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
Bukan Mobil atau Motor, Pria Ini Naik Babi Terobos Banjir
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?