Senada dengan pernyataan anggota DPR lainnya, Refly merasa kekhawatiran dengan tindakan TNI yang mungkin akan menakuti rakyat.
Ia pun mengambil salah satu contoh tindakan sejumlah anggota TNI yang berani mengancam seorang ulama, yakni Habib Bahar.
Baca Juga: Respons 'Telat Mendidih' Para Prajurit TNI AD Atas Ucapan Effendi Simbolon yang Sampai Butuh 8 Hari Baru Bereaksi
"Ini juga yang saya khawatirkan, beberapa waktu yang lalu, ketika terkesan ada konflik antara Dudung dengan Habib Bahar, beberapa TNI pun juga mengancam Habib Bahar," ujar Refly Harun, dalam kanal Youtube miliknya, Kamis (15/9/2022).
Refly menilai bahwa tradisi yang dilakukan oleh sebagian anggota TNI tersebut tidak baik, apalagi sampai melakukan perlawanan kepada masyarakat sipil.
Menurutnya, saingan dari TNI sendiri adalah lawannya dari negara lain, bukanlah rakyat.
"Masyarakat sipil ya gak mungkin mampu bersaing dengan seorang TNI, karena lawan TNI itu adalah counterpart-nya di negara lain, jadi ya tentara lawan tentara, jangan tentara lawan sipil," ucapnya.
Lebih lanjut, Refly juga mengatakan penting adanya civilian supremacy, agar persenjataan tidak dipergunakan di lingkungan sipil.
"Kenapa harus ada civilian supremacy? Agar senjata, alat tempur, atau alat pembunuh tersebut, killing machine itu, itu tidak digunakan sembarangan di wilayah sipil," pungkasnya.
Baca Juga: Lebih Besar dari Soal Effendi Simbolon, Ini Fakta Memprihatinkan yang Sebenarnya Dalam Tubuh TNI
Sumber: kontenjatim.id
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas