Pertama, apakah Indonesia baik-baik saja di aspek mayor, yaitu politik, ekonomi, sosial, dan hukum?
Baca Juga: Anies Baswedan Kaget Elektabilitasnya Meroket Meski Belum Kampanye: Mereka Memberi Saya Banyak Kredibilitas
Kedua, apakah pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah berjalan pada rel yang benar dan lebih baik dari kepemimpinan sebelumnya?
Menurut Refly, kedua pertanyaan itu penting untuk menentukan apakah publik punya kewajiban moral untuk mempertahankan rezim pemerintahan saat ini.
“Atau justru sebaliknya, apakah kita berpikir rezim ini tidak perlu dipertahankan?,” ujarnya, dilansir dari kanal YouTube Refly Harun, Jumat (16/9/2022).
Refly mengatakan rezim pemerintahan tak hanya presiden, tetapi juga bangunan sistem.
“Terlepas dari kekurangan dan kelebihan Presiden Jokowi, apakah rezim ini pantas untuk dipertahankan pasca 2024 dan seterusnya?,” katanya.
Advokat itu menilai pertanyaan itu bisa meminimalisasi pertengkaran soal apakah Indonesia sudah baik atau belum.
Baik atau tidaknya negara ini jangan ditanyakan kepada masing-masing, tetapi kepada indikator yang bisa dipertanggungjawabkan,” paparnya.
Refly mengatakan pertanyaan akademis perlu diutarakan agar penilaian terhadap rezim bisa objektif.
Pasalnya, jika pertanyaan itu ditanyakan kepada orang-orang yang menikmati berkah kekuasaan, jawaban mereka pasti negara ini sedang baik-baik saja.
Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
[ANALISIS] Peringatan Keras Panglima TNI Untuk Prajurit Aktif Rangkap Jabatan
Jokowi Diminta Sembunyi Dulu 5 Tahun
Tegas! Dikontak Pertamina, Fitra Eri Tolak Tawaran untuk Bantah Isu Pertamax Oplosan
Intip Dua Sosok Istri Tersangka Mega Korupsi Minyak Mentah, Langsung Gembok Akun Medsos