Rocky mengatakan adanya kesalahan dalam pengangkatan Panglima TNI pada proses rekrutmen yang mengaitkan pada kepentingan politik.
"Ini secara formal Presiden akan mengangkat Panglima, tetapi proses rekrutmen kepemimpinan itu jangan dikaitkan dengan kepentingan Presiden, kan ini kepentingan negara," ujar Rocky Gerung, dalam kanal Youtube miliknya, Kamis (15/9/2022).
Baca Juga: Andika vs Dudung Bukan yang Pertama, Inilah 2 Ketidakharmonisan Hubungan Panglima TNI dan KASAD yang juga Terjadi di Masa Lalu
Dalam pandangannya sebagai pengamat, pada keadaan ekonomi politik ini telah menunjukkan bahwa Presiden RI sudah melemah.
Kemudian, dalam situasi Presiden yang sudah melemah, maka mulai muncul ambisi-ambisi dari para Jenderal yang merasa lebih kuat dan berhak.
Sang pengamat politik menuturkan bahwa Presiden sekadar sebagai simbol kepala negara, sekaligus panglima tertinggi.
Selain itu, sinyal-sinyal politik jangan sampai masuk ke dalam, sehingga tidak adanya persaingan antara sesama Jenderal.
Rocky juga mengatakan seharusnya Jokowi sebagai Presiden memahami bahwa TNI adalah lembaga negara, sehingga jangan sampai masuk sinyal politik di dalamnya.
"Biarkan TNI tumbuh dan rakyat tentu menginginkan seluruh kapasitas TNI itu hanya dipakai untuk melindungi negara, bukan untuk melindungi kekuasaan atau seorang politisi," tutupnya.
Baca Juga: Effendi Simbolon Nyindir TNI di 5 September, Kenapa Prajurit AD Baru Ramai Marah-marah di 13 September? Oh Ternyata Gegara Ini
Sumber: kontenjatim.id
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas