Setelah melonjaknya harga bahan bakar minyak (BBM), tarif dasar listrik juga mengalami kenaikan imbas dari hal tersebut.
Baca Juga: Waduh! Jokowi Diajari Cara Mengurangi Subsidi Tanpa Menaikkan Harga, ini Terkait Pertamina dan PLN: Segera Cabut...
Rocky menyindir PLN bukan lagi sebagai perusahaan listrik negara karena yang tersisa hanya listrik dan kabel saja.
“PLN itu mesti diganti sebenernya. PLN itu bukan perusahaan listrik negara, perusahaan tiang listrik negara. Tinggal tiang listriknya aja sama kabel,” ujar Rocky di kanal YouTube-nya pada Rabu (14/9).
Dosen filsafat UI ini lantas menyinggung kepemilikan PLN yang tampak tidak dimiliki lagi oleh negara melainkan pemilik bisnis.
PLN dianggap harus mampu mempertahankan harga dasar untuk menstabilkan ekonomi rakyat tetapi hal itu tidak bisa dilakukan PLN.
“Jadi, istilah itu punya negara udah nggak ada. Kalkulasi bisnis pasti bekerja di situ kan. BUMN seperti PLN yang harusnya mempertahankan harga dasar untuk menghidupkan ekonomi rakyat ya udah nggak bisa,” ujar Rocky.
Di sisi lain, pemerintah mewacanakan penghapusan golongan 450 volt ampere (VA) yang biasanya digunakan oleh masyarakat miskin.
Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas