Hal itu ditanggapi Ferdinand Hutahaean melalui akun Twitter pribadi miliknya. Dalam cuitannya, Ferdinand Hutahaean menyebut bahwa respons terebut sangat wajar.
Baca Juga: Puan Maharani Dilaporkan ke MKD Soal Rayakan Ultah Saat Ada Aksi Demo BBM, Ferdinand Hutahaean: Laporan Gak Rasional!
Ferdinand Hutahaean mengungkapkan bahwa respons tersebut muncul lantaran merasa atasannya tidak diperlakukan sopan.
"Respon tersebut wajar saja muncul karena merasa pimpinannya diperlakukan kurang sopan," ujar Ferdinand Hutahaean melalui akun Twitter pribadi miliknya, Rabu (14/9).
Lanjut, menurut Ferdinand Hutahaean, hirarki serta loyalitas ke atasan itu penting.
"Hirarki dan loyalitas ke atasan itu penting demi soliditas," tandas Ferdinand Hutahaean.
Sebelumnya, dalam rapat Komisi I dengan Panglima TNI, Effendi Simbolon menyinggung militer tersebut seperti gerombolan seraya mencontohkan beberapa kasus.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Kolonel Arh Hamim Tohari menegaskan tak ada instruksi atau garis komando dari Mabes AD terkait respons para prajurit di daerah yang kemudian viral di media sosial.
"Tetapi saya sampaikan bahwa organisasi atau pimpinan TNI AD tidak pernah mengeluarkan instruksi atau perintah untuk melakukan hal tersebut," kata Hamim dikutip CNN.
Ia menduga munculnya video-video berisi kecaman itu karena reaksi spontan prajurit atas pernyataan Effendi.
Baca Juga: Jokowi Sebut APBN Gak Mampu Tanggung Soal Tahan Harga BBM, Said Didu Ungkit APBN Pernah Surplus: Asal Mangap Demi Dapat...
"Mungkin saja itu terjadi sebagai reaksi spontan, bukan cuma dari prajurit, bahkan dari masyarakat juga, atas pernyataan seorang tokoh di ruang publik yang dianggap memancing kegaduhan," lanjutnya.
Diketahui, salah satu yang mengecam adalah seorang yang mengaku prajurit TNI Angkatan Darat (AD) bernama Kopral Dua Arif mendesak Effendi meminta maaf secara terbuka ke publik. Ia pun mengancam akan mencari Effendi sampai ke ujung dunia jika tidak segera meminta maaf secara terbuka ke publik atas pernyataannya itu.
"Hei, kau, Effendi Simbolon, anggota dewan Komisi I DPR RI. Saya, kopral. Saya tidak terima TNI dibilang seperti gerombolan. Saya minta kau segera minta maaf secara terbuka kepada TNI," kata Arif dalam video yang beredar.
Respon tersebut wajar saja muncul karena merasa pimpinannya diperlakukan kurang sopan. Hirarki dan loyalitas ke atasan itu penting demi soliditas. https://t.co/gmo3c3KmPP
— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHutah4) September 13, 2022Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
Bukan Mobil atau Motor, Pria Ini Naik Babi Terobos Banjir
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?