Seseorang yang mengaku sebagai hacker bernama Bjorka mengklaim telah meretas sejumlah data pejabat tinggi publik.
Baca Juga: Gegara Serangan Bjorka, Menkominfo Pakai Nomor Amerika Serikat, Said Didu: Sangat Memprihatinkan.. Bagaimana Rakyat Percaya?
Hal tersebut lantas memicu pertanyaan apakah Bjorka telah benar-benar meretas data-data penting yang berkaitan dengan lembaga maupun pejabat tinggi.
Henry berpendapat perlu dilakukan investigasi untuk mengetehui data tersebut memang diretas atau hanya dibocorkan oleh orang dalam.
“Harus ada investigasi terlebih dahulu apakah betul bahwa yang disampaikan kepada publik oleh yang mengaku sebagai hacker itu betul-betul hasil dari hacking dia, cracking dia. Atau, jangan-jangan dia diberi data-data oleh pembocor dari dalam,” ujar Henry di kanal YouTube Padasuka TV pada Senin (13/9).
Pihak-pihak yang harus melakukan investigasi yaitu Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), penegak hukum, dan PPNS.
Untuk melakukan investigasi, harus ada laporan dari pihak yang dianggap sebagai korban hacker agar bisa ditindaklanjuti investigasi setelahnya.
“Tapi mereka memang harus diberi semacam kewenangan terlebih dahulu untuk menginvestigasi. Sama dengan kalau rumah kita itu dibobol maling. Pemilik rumah harus mengundang aparat penegak hukum untuk melakukan penelitian atau melakukan investigasi,” ujar Henry.
Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas