Pasalnya, menurut dia setiap mengurus surat seringkali diminta Fotocopy KTP. Dia pun menduga terdapat mafia bisnis fotocopy yang menggurita.
Baca Juga: PKS Sarankan Polemik Penolakan Gereja Cilegon Dituntaskan Lewat Kearifan Lokal, Eh Diceletukin: Mending Ngurus Poligami Aja Lah
Hal itu disampaikan Rudi Valinka lewat akun Twitter pribadinya, pada Senin 12 September 2022.
"Rakyat disuruh jaga NIK dan KTPnya, tapi setiap hari mau urus apapun selalu diminta fotocopy KTP. Gue curiga ini modus Mafia Bisnis Fotocopy Indonesia yg menggurita. Jadi fungsi E nya KTP itu apa?," ujar Rudi Valinka.
"Coba tulis pengalaman kalian dimintain fotocopy KTP urus apa aja? Bank, SIM," pungkasnya.
Rakyat disuruh jaga NIK dan KTPnya, tapi setiap hari mau urus apapun selalu diminta fotocopy KTP.Gue curiga ini modus Mafia Bisnis Fotocopy Indonesia yg menggurita ????. Jadi fungsi E nya KTP itu apa ?Coba tulis pengalaman kalian dimintain fotocopy KTP urus apa aja?Bank, SIM
— RUDI VALINKA (@kurawa) September 12, 2022Diketahui, data regisrasi kartu SIM yang berisi NIK, nomor telepon, operator sesuler diduga bocor dan diperjualbelikan.
Setidaknya ada sekitar 1,3 miluar data milik warga yang mengalami kebocoran dan diperjualbelikan.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G plate menyebutkan bahwa masyarakat perlu menjadi data kependudukan atau NIK masing-masing
Menurutnya, menjaga NIK bisa dilakukan untuk mencegah dari risiko kebocoran data pribadi.
Johnny menyebutkan bahwa warga harus tanggung jawab untuk menjaga NIK masing-masing.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});Dia juga menyarankan agar masyarakat perlu sering mengganti kata sandi atau password platform digital.
Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas