"Melalui kerja sama dengan Meta, kami bertujuan untuk menjembatani kesenjangan antara para perusahaan dan konsumen dengan memungkinkan mereka untuk memanfaatkan wawasan tentang konsumen, perjalanan, dan dampak jangka panjang dari kampanye WhatsApp pada berbagai metrik bisnis penting seperti LTV, pendapatan, retensi , serta product stickiness," jelas Raviteja Dodda, CEO dan salah satu pendiri MoEngage, dalam keterangan tertulis, Kamis (19/5/2022).
Menurut AISensy, terdapat 54% konsumen yang lebih suka menggunakan WhatsApp untuk menerima status dan pembaruan pengiriman, 50% konsumen yang platform ini untuk membuat janji dan mendapatkan pemberitahuan tentang acara mendatang dan 23% konsumen ingin menerima penawaran promosi dari brand favorit mereka melalui WhatsApp.
Untuk memungkinkan interaksi yang lancar dan tepat waktu antara perusahaan dan konsumen mereka, WhatsApp sekarang mendukung lebih banyak jenis pesan, misalnya, untuk memberitahu konsumen saat item yang mereka inginkan telah tersedia kembali.
Setelah menyaksikan pentingnya pembaruan berkala dari otoritas kesehatan tentang menanggapi pandemi COVID-19, tim WhatsApp juga berupaya membuat layanan serupa tersedia untuk lebih banyak jenis percakapan.
Dalam hal ini, MoEngage akan mengamati perilaku ini, mengumpulkan wawasan, dan meminta perusahaan tersebut untuk mengirimkan pesan WhatsApp kepada konsumen sesuai dengan kebutuhan tiap-tiap konsumen.
Dengan kemitraan ini, para perusahaan sekarang dapat memiliki komunikasi yang dipersonalisasi dengan konsumen mereka yang melek teknologi dan mengutamakan mobile di WhatsApp.
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
[ANALISIS] Peringatan Keras Panglima TNI Untuk Prajurit Aktif Rangkap Jabatan
Jokowi Diminta Sembunyi Dulu 5 Tahun
Tegas! Dikontak Pertamina, Fitra Eri Tolak Tawaran untuk Bantah Isu Pertamax Oplosan
Intip Dua Sosok Istri Tersangka Mega Korupsi Minyak Mentah, Langsung Gembok Akun Medsos