Menurut Habib Bahar, kasus Ferdy Sambo merupakan makar dari Allah. Ia pun mengaitkan hal itu dengan kasus KM 50 yang menewaskan 6 laskar Front Pembela Islam.
Baca Juga: Disinggung Kalah Pamor dengan Habib Bahar, Habib Husin Skakmat Balik: Ini Soal Penegakkan Hukum, Pola Pikir Lo Terlalu Kerdil!
“Kasus yang sekarang di ungkap, yaitu kasus Ferdy Sambo yang telah di tahan. Makarollah! Itu adalah makar dari Allah. Mereka berusaha menutup-nutupi KM 50, Allah balas. Persis CCTV mati. Konferensi pers polisi, isinya bohong semua!,” ujar Habib Bahar bin Smith.
Hal itu diungkapkan Habib Bahar lewat video yang tayang di kanal YouTube salah satu televisi swasta dikutip Senin (12/9/2022).
Menurut Habib Bahar, sejak awal sebelum terungkapnya kasus Sambo ini dirinya sudah yakin betul bahwa banyak kebohongan pada konferensi pers polisi tentang KM 50.
“Dan semua percaya dengan konferensi pers polisi tentang KM 50, sedangkan konferensi pers tentang Brigadir J yang meninggal, itu isinya bohong, semua terungkap ketika Bharada E mengakuinya. Oleh karenanya sekali lagi saya bilang, kebohongan, kepalsuan, kemunafikan, dan saya tetap pada prinsip saya, saya akan selalu menyampaikan kebenaran, saya tidak bersalah, karena yang saya sampaikan itu benar adanya, 6 laskar dibantai, disiksa dengan biadab!,” tegasnya.
Seperti diketahui, kasus terbunuhnya Brigadir Yoshua Hutabarat yang melibatkan mantan Perwira Polisi Fredy Sambo dan sang istri Putri Candrawathi masih bergulir dan sulit terpecahkan.
Pasalnya, keterangan yang terlontar dari para tersangka termasuk Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi selalu berubah-ubah.
Belum lagi dengan keterlibatan Ferdy Sambo dalam kasus KM 50 dimana kala itu mantan Kadiv Propam Polri tersebut ikut menangani kasus yang menewaskan 6 laskar FPI.
Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas