Dalam twitnya yang menanggapi pernyataan Heru Budi Hartono itu, Bjorka tak yakin aparat Indonesia akan bisa menangkapnya.
"Tahukah Anda bahwa kalian semua tidak ada yang bisa melakukan itu? sudah 21 hari sejak kebocoran data tapi kalian semua masih bingung harus memulai dari mana," tulis Bjorka di lewat akun @bjorkanism, Sabtu (10/9/2022).
Baca Juga: Kandidat Gubernur DKI Pengganti Anies Bilang Jokowi Tak Akan Datang ke JIS, Penyebabnya Gegara Ini
Dalam pernyataannya, Heru Budi Hartono mengatakan aparat akan mencari keberadaan Bjorka.
Salah satu calon kuat pengganti Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu menyebut hacker tersebut harus ditangkap karena melanggar UU ITE.
Sepak terjang Bjorka belakangan banyak menarik perhatian setelah dia berhasil membobol banyak data penting milik pejabat dan institusi di Indonesia.
Setelah membocorkan data berisi identitas intel-intel Badan Intelijen Negara (BIN), Bjorka juga sempat membocorkan sebuah dokumen milik Presiden Joko Widodo.
Yang terbaru, dia juga membobol data pribadi milik Menkominfo Johny G Plate.
Data tersebut berisi informasi penting milik Johny, dari mulai NIK, nomor ponsel, hingga nama-nama anggota keluarganya.
Baca Juga: Ckckck! Udah Habisin Dana Rp4,5 Triliun, Ternyata JIS Belum Layak Pakai, Ini 7 Sisi Minus Stadion Kebanggaan Anies dari Versi PSSI
do u know that u and all ur people no one can do this? because it's been 21 days since my first leak. and all of u are still confused about where to starthttps://t.co/nqFlvUMzPn
— Bjorka (@bjorkanism) September 10, 2022Tak lama setelah membocorkan data pribadi Johnny G Plate, Bjorka membuat cuitan terkait alasan dirinya membocorkan data pribadi Menkominfo tersebut.
"Ini adalah era baru untuk menunjukkan secara berbeda. Tidak ada yang akan berubah jika orang bodoh masih diberi kekuatan yang sangat besar," tulis Bjorka.
Ia kemudian menyebut dua golongan pejabat Indonesia yang disebutnya sebagai orang bodoh.
"Pemimpin tertinggi dalam teknologi harus ditugaskan kepada seseorang yang mengerti, bukan politisi dan bukan seseorang dari angkatan bersenjata. Karena mereka hanyalah orang-orang bodoh," pungkasnya.
this is a new era to demonstrate differently. nothing would change if fools were still given enormous power. the supreme leader in technology should be assigned to someone who understands, not a politician and not someone from the armed forces. because they are just stupid people
— Bjorka (@bjorkanism) September 10, 2022Sumber: kontenjatim.id
Artikel Terkait
Bukan Mobil atau Motor, Pria Ini Naik Babi Terobos Banjir
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?