Hal itu dikatakan oleh Ketua Komnas HAM Taufan Damanik, dalam sebuah tayangan program TV dalam program Rosiana Silalahi yang ditayangkan Kompas TV, yang tayang pada hari Kamis (9/9) malam kemarin.
Baca Juga: Geng Sambo Gagal Culik Orang Tua Bharada E Lantaran Pasukan Ini Datang, Ada yang Kaget: Gila! Gayanya Udah Mirip Mafia Ya?
Dalam tayangan tersebut memperlihatkan Taufan sedang berdialog dengan Rosiana. Dalam pembicaraan itu menyebut ada peluang soal kuat dugaan, jika Kuwat Maruf dan Putri bisa saja melakukan penembakan terhadap Brigadir J, selain dari Bharada E dan Ferdy Sambo.
“Kenapa saya tidak melihat rekomendasi untuk melihat siapa saja yang ikut menembak di TKP?” tanya Rosiana Silalahi dalam acara Premiere Uncut ROSI ‘Angkat Isu Pelecehan, Komnas HAM Bela Sambo?’ seperti dilihat, Sabtu (10/9/2022).
“Anda mengatakan itu tidak hanya dalam pembicaraan khusus tetapi sesungguhnya Anda dan internal Komnas HAM meyakini ini tidak hanya Richard, tidak hanya Sambo yang menghabisi Brigadir J. Kenapa itu tidak ada dalam rekomendasi yang dikeluarkan Komnas HAM?
“Bisa jadi,” timbal Taufan.
“Betul kita hanya mengatakan bahwa untuk sementara kita temukan ini dua orang ini. Dan itu saja dibantah Sambo, Sambo tidak mengakuinya (melakukan penembakan),” jawab Taufan Damanik.
Kemudian Rosi pun kembali menimpali jika hak tersangka Ferdy Sambo untuk membantah keteranga, jika dirinya turut ikut dalam melakukan penembakan.
“Dimungkinkan ada orang ketiga, karena itu juga saya tambahkan dalam berbagai kesempatan supaya penyidik mendalami dengan bukti bukti yang lebih kuat. Sehingga tidak terjadi, katakanlah supaya tidak terjadi kekeliruan. Sebab ini penting sekali,” kata Taufan lagi.
Kemudian Rosi pun kembali memeprtanyakan soal dugaan adanya peluang Putri ikut menembak Brigadir J.
“Jadi menurut anda, terbuka peluang ibu Putri ikut menembak?” tanya Rosiana Silalahi lagi.
“Ya terbuka peluang (Putri) bisa juga Kuwat kan ada disitu,” kata Taufan.
“Makanya saya kira alat bukti itu penting. Coba yah di awal mungkin orang masih ingat atau tidak yah, saya orang pertama yang mengatakan jangan sampai ada anak muda yang bernama Richard menjadi tumbal dari peristiwa ini,” kata Taufan Damanik menambahkan.
Selain itu Komnas HAM selama ini telah mencurigai ada penembak lain selain dari Bharada E dan Ferdy Sambo. Namun hal itu belum dapat dipastikan. Bahkan Bripka RR telah memberikan pengakuan kalau dirinya tidak turut melakukan penembakan.
Rosi juga mempertanyakan soal ada dua versi penembakan dalam proses rekonstruksi kemarin. Sambo tidak mengakui jika dirinya ikut menembak Brigadir J, hanya memberikan perintah kepada Bharada E.
Tapi di sisi lain, Bharada E mengaku kalau dirinya melihat Ferdy Sambo ikut turut melakukan penembakan terhadap Brigadir J.
"FS mengatakan dia bilang hanya memerintah dan tak menembak, tapi kita menemukan bukti-bukti dari autopsi maupun autopsi ulang, dan maupun uji balistik bahwa jenis peluru yang ditembakkan ke Brigadir J bukan satu. Karena itu tidak mungkin dari satu senjata api, tapi pasti lebih dari satu senjata," beber Taufan.
Kemudian Rosi menanyakan kembali kepada Ketua Komnas HAM Taufan Damanik, soal kemungkinan ada lebih dari satu senjata lain dalam penembakan tersebut
"Bisa jadi lebih dari dua senjata?".
"Bisa juga, makanya saya munculkan juga misalnya kemungkinan ada pihak ketiga yang menembak" terang Taufan.
Kendati demikian Taufan belum bisa memastikan soal kecurigaan adanya penambak lain dalam kematian Brigadir J.
"Tapi sekali lagi, saya ingin penyidik juga mendalami kemungkinan adanya pihak ketiga yang melakukan penembakan. Kuat dugaan iya, tapi saya belum bisa memastikan siapa ya. Pasti salah satu di antara yang ada di situ, termasuk Kuwat dan Putri," kata Taufan.
Maka dari itu, Taufan berharap pihak penyidik bisa lebih mendalami secara jauh dan menemukan alat bukti yang bisa diyakini oleh semua pihak.
"Karena Saya katakan juga berkali-kali, saya belum begitu meyakini konstruksi peristiwa yang dibuat oleh penyidik sekarang, karena masih sangat tergantung dari keterangan demi keterangan. Mestinya itu didukung dengan alat bukti yang lain untuk memastikan peristiwa yang terjadi sebenarnya," jelas Taufan.
Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas