Di satu ruangan tempat direncanakannya pembunuhan Brigadir J, satu di antara lima tersangka pembunuhan, Bripka Ricky Rizal atau Bripka RR. Saat itu Bripka RR, sepulang dari Magelang diminta Ferdy Sambo untuk berkumpul, di mana di situ ada Putri Candrawathi.
Baca Juga: Putri Candrawathi Tak Pernah Terlihat Hamil, Keluarga Brigadir J Bongkar Ferdy Sambo dan Istri Cari Balita Untuk Diadopsi
Kemarahan Ferdy Sambo terlihat jelas oleh Bripka RR. Saat itu Putri mengakui jika mengalami peristiwa tidak menyenangkan di Magelang. Putri dikatakan Bripka RR mengakui pada Ferdy Sambi jika Brigadir J melakukan hal yang di luar keyakinannya.
Dugaan itu lantas membuat Ferdy Sambo marah, hingga akhirnya merencanakan untuk menghabisi nyawa Brigadir J. Namun, di balik kemarahan Ferdy Sambo, ada hal yang tidak diduga terjadi.
Bripka RR melihat situasi kebatinan Ferdy Sambo yang mendadak berubah total, tidak seperti biasanya. Setelah direncanakannya pembunuhan Brigadir J ada situasi, di mana Ferdy Sambo dan Bripka RR bergelut dengan hati nurani.
Bripka RR misalnya. Dia merasakan jika apa yang diperintahkan Ferdy Sambo tertolak oleh hati dan pikirannya. Saat mendapat perintah dari Ferdy Sambo untuk menembak Brigadir J, spontan Bripka RR menolah perintah sang jenderal.
Setelah itu, Bripka RR juga melihat situasi Ferdy Sambo terguncang. Bahkan dikatakan Bripka RR, jika Ferdy Sambo sempat terlihat menangis.
Ferdy Sambo menangis setelah mendengar pengakuan istrinya dan juga harus memerintahkan eksekusi mati Brigadir J. Apa yang terjadi pada Ferdy Sambo dan istrinya, Putri Candrawathi itu dikisahkan pengacara Bripka Ricky Rizal (RR), Erman Umar.
Erman Umar di Lobi Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (8/9/2022), mengatakan tentang kesaksian kliennya saat dipanggil Ferdy Sambo setelah tiba dari Magelang pada 8 Juli 2022.
Dia mengatakan pertemuan di Saguling, Jakarta Selatan sangat cepat. Dari pertemuan itu ada keputusan untuk membunuh Brigadir J.
Sebelum ada perintah tembak mati Brigadir J, Ferdy Sambo awalnya menanyakan soal peristiwa di Magelang pada Bripka RR.
“Kan di Saguling itu (Bripka RR) dipanggil. Dipanggil (Ferdy Sambo) dia tanya. ‘Ada kejadian apa, ada kejadian apa di Magelang? Kamu tahu enggak?’” kata Erman mengulang percakapan Ferdy Sambo dan Bripka RR di Saguling pada 8 Juli 2022.
Kemudian Bripka RR menjawab, tidak mengetahui apa yang terjadi di Magelang antara Brigadir J dan istri sang jenderal.
Bripka RR kemudian melihat perangai Ferdy Sambo yang sangat marah, bahkan hingga menangis.
Kepada Ferdy Sambo, Bripka RR menjawab apa yang dia lihat, yakni ketidaktahuan soal peristiwa yang dilaporkan Kuat Maruf maupun Putri Candrawathi. “Enggak tahu” kata Erman Umar menirukan jawaban dari Bripka RR pada Ferdy Sambo.
Ferdy Sambo marah, sambal mengatakan jika istrinya dilecehkan. “Ini Ibu dilecehkan, pelecehan terhadap ibu,” ucap Erman mengulang perkataan Ferdy Sambo saat bertanya sambal marah pada Bripka RR.
“Dan itu sambil (Ferdy Sambo) nangis dan emosi,” kata Erman Umar.
“Saya enggak tahu Pak,” kata Erman mengulang perkataan Bripka RR.
Di rumah Saguling itu, penuh kemarahan. Ferdy Sambo kemudian mengeluarkan perintah pada Bripka RR.
Ferdy Sambo dalam keadaan penuh emosi memerintahkan Bripka RR menembak mati Brigadir J.
Akan tetapi, Bripka RR saat itu juga menolak perintah sang jenderal dengan alasan tidak sanggup melakukannya.
Erman mengatakan, saat pembicaraan Ferdy Sambo dan Bripka RR, Putri Candrawathi ada di sana bersama mereka.
Ketika itu Putri Candrawathi mengatakan, pada mereka jika Brigadir J melakukan pelecehan terhadap dirinya.
Kemudian Ferdy Sambo menanyakan lagi kesiapan Bripka RR untuk menembak Brigadir J.
Dan Bripka RR saat itu mengaku tidak kuat mental untuk menembak Brigadir J.
“Kamu (Bripka RR) berani nembak? Nembak Yosua?” kata Erman menirukan perintah Ferdy Sambo pada Bripka RR.
“Saya enggak berani Pak, saya enggak kuat mental saya Pak, enggak berani, Pak,” jawab Bripka RR saat itu dikatakan Erman.
Kemudian, Ferdy Sambo meminta Bripka RR segera memanggil Bharada E.
“Ya sudah kalau begitu kamu (Bripka RR) panggil Richard (Bharada E),” kata Erman menceritakan.
Erman mengatakan, Bripka RR melihat kondisi Ferdy Sambo terguncang hingga menangis.
Namun tentang penglihatannya pada Ferdy Sambo saat itu, Bripka RR tidak mengetahui alasannya.
“’Saya melihat bapak (Ferdy Sambo) memang guncang. Saya melihat bapak menangis,” kata Bripka RR.
“Enggak biasa (Ferdy Sambo) begitu kan. Tapi saya enggak tahu kejadian di sana, padahal saya ada di sana,” kata Erman menirukan omongan kliennya.
Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas