Sebelumnya, mahasiswa di beberapa kota besar melakukan demo menolak kenaikan harga BBM, salah satunya di kawasan DPR/MPR, Jakarta Pusat, pada Selasa (6/9/2022) sore.
Baca Juga: Pasca Kenaikan Harga, Konsumsi BBM Turun, Pertamina Yakin Masyarakat Hemat Energi, Eh Dibantai Gegara Bukti ini!
Demo yang dilakukan mahasiswa merupakan tanggapan dari kenaikan harga BBM yang diberlakukan pemerintah, lantaran anggaran telah kewalahan.
Saat ini, Pertalite dibandrol dengan harga Rp10.000 dari Rp7.650, sedangkan Solar naik menjadi Rp6.800 dari Rp5.150, kemudian Pertamax dari Rp12.500 menjadi Rp14.500 per liter.
Said Didu menyoroti keinginan beberapa pihak, agar tokoh oposisi ikut unjuk rasa turun ke jalan bersama mahasiswa tolak kenaikan harga BBM.
"Beberapa pihak 'mendesak' agar tokoh-tokoh opisisi turun demo bersama mahasiswa. Justru ini yg ditunggu penguasa," ujarnya yang dikutip dari Twitter @msaid_didu, Kamis (8/9).
Ketika para oposisi turun ke jalan, maka penguasa akan melancarkan aksinya dengan merekayasa demo menjadi anarkis, menangkap pelaku unjuk rasa, dan lainnya.
"Jika mereka turun maka yg akan dilakukan: 1) merekayasa demo anarkis. 2) menuduh mahasiswa ditunggangi. 3) menangkap pelaku demo dan tokoh2 oposisi," pungkasnya.
Beberapa pihak "mendesak" agar tokoh-tokoh opisisi turun demo bersama mahasiswa. Justru ini yg ditunggu penguasa.Jika mereka turun maka yg akan dilakukan :1) merekayasa demo anarkis2) menuduh mahasiswa ditunggangi3) menangkap pelaku demo dan tokoh2 oposisi.
— Muhammad Said Didu (@msaid_didu) September 8, 2022Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas