Aryanto menilai alat tes kebohongan itu tidak efektif. Pasalnya, pada kasus Jessica Kumala Wongso juga dinyatakan jujur tidak membunuh Mirna dengan kopi sianida.
Baca Juga: Anies Dipanggil KPK Soal Kasus Formula E, Pengamat: Upaya Halangi Anies Jadi Capres 2024
Menurut Aryanto, orang yang sudah terbiasa berbohong akan mudah mengelabui lie detector sehingga lolos dari tes kejujuran.
"Itu contoh kalau lie detector itu tidak berguna untuk yang sudah terbiasa bohong," ujar Irjen Purn Aryanto Sutadi seperti dikutip dari Channel YouTube salah satu TV Swasta.
Aryanto mengatakan hasil lie detector dapat dimanipulashi sehingga tidak akan dipakai dalam persidangan.
"Karena dia tenang, mau digebukin juga tenang-tenang aja," imbuhnya.
Seperti diketahui, pasangan tersangka mantan Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo dan istrinya Putri Candrawathi menjalani tes pendeteksi kebohongan atau lie detector untuk menguak fakta Nofryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Teori di balik penggunaan alat ini yaitu saat seseorang berbohong, ia akan mengalami keadaan emosional dan respon tubuh tak biasa pada orang jujur, seperti denyut jantung, tekanan darah, pernapasan dan keringat akan bertambah drastis.
Pendeteksi kebohongan atau lie detector ini bukan hanya digunakan terhadap Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, tetapi juga Brigadir RR alias Ricky Rizal, dan KM alias Kuat Maruf.
Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas