Kementerian ESDM meminta Vivo menaikkan harga BBM usai pemerintah menaikkan harga BBM Pertamina baru-baru ini.
Baca Juga: SPBU Vivo Diawasi Lantaran Sempat Jual BBM Lebih Murah, Demokrat: Disaat Ada yang Bisa Ringankan Beban Rakyat Malah Diawasi, Kan Aneh
Rizal Ramli mengungkap tujuan dihadirkannya perusahaan minyak dan gas Vivo di Indonesia yaitu untuk mendorong Pertamina agar lebih efisien.
“Perusahaan2 spt Vivo itu kecil market share-nya (fringe) sengaja dihadirkan utk dorong Pertamina agar lebih effisien,” ujar Rizal di akun Twitter-nya pada Rabu (7/8).
Ternyata, tujuan untuk mendorong Pertamina agar lebih efisien itu tercapai. Setelah tercapai, Vivo justru dilarang menjual BBM sesuai harga yang ditentukannya.
Vivo diminta mengikuti harga monopoli dari Pertamina yang tidak efisien. Rizal lantas menyarankan untuk menuntut menggunakan UU Anti Monopoli ke lembaga konsumen.
“Ternyata effektif. Eh .. malahdilarang, harus ikuti harga monopoli Pertamina yg tidak effisien ! Mana lembaga konsumen, tuntut dong pakai UU Anti Monopoli ?” ujarnya.
Perusahaan2 spt Vivo itu kecil market share-nya (fringe) sengaja dihadirkan utk dorong Pertamina agar lebih effisien. Ternyata effektif. Eh .. malah dilarang, harus ikuti harga monopoli Pertamina yg tidak effisien ! Mana lembaga konsumen, tuntut dong pakai UU Anti Monopoli ? https://t.co/dS5jbf0pw1
— Dr. Rizal Ramli (@RamliRizal) September 7, 2022Pemerintah resmi menaikkan harga BBM bersubsidi per tanggal 3 September 2022 dan hal tersebut memicu aksi demonstransi di sejumlah daerah.
Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas