Hal itu ditanggapi Nicho Silalahi melalui akun Twitter pribadi miliknya. Dalam cuitannya, Nicho Silalahi menyebut bahwa seharusnya pemerintah justru mendukung apa yang dilakukan oleh Vivo dengan menjual harga BBM yang lebih murah.
Baca Juga: Soal Beasiswa untuk Farel Prayoga, Politisi Demokrat: Baru Pertama Kena Prank, Ini yang Berkali-kali Kena Prank Woles...
Nicho Silalahi mengungkapkan bahwa pemerintah justru mendesak Vivo menaikkan harga BBM.
"Seharusnya Pemerintah Mendukung Apa Yang Dilakukan Oleh VIVO Dengan Menjual Harga BBM Rp. 8.900/Liter, Ini Malah Mendesak VIVO untuk Menaikkan Harga.," ungkap Nicho Silalahi melalui akun Twitter pribadi miliknya, Selasa (5/9).
Lanjut, Nicho Silalahi bahkan menentang kebijakan pemerintah yang seakan menghalangi untuk menjual BBM lebih murah.
"Udah Gila Nih Pemerintah Menghalangi Swasta Bisa Menjual BBM Lebih Murah, Apa Prilaku Korup Kalian Takut Kebongkar Ya?," tandas Nicho Silalahi.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat Iendra Sofyan mengaku heran VIVO bisa menjual BBM dengan harga lebih murah dari aturan pemerintah.
Pihaknya memastikan akan turut mengecek bilangan oktan yang diketahui menjadi acuan untuk menentukan kualitas dari bahan bakar dari BBM Revvo 89 yang dijual di SPBU VIVO.
"Seperti VIVO menjual yang lebih murah, itu kita akan cek, kok bisa. Karena sebetulnya, secara perdagangan minerba itu boleh-boleh aja yah, sah-sah saja," ujar Iendra Sofyan
Kemudian Iendra Sofyan menyebutkan, pihaknya akan menguji bilangan oktan Revvo 89 untuk mengetahui kualitas bahan bakar tersebut. Jika memang bilangan oktan-nya di bawah standar, ia menyerahkan kepada publik untuk tetap menggunakan bahan bakar tersebut atau tidak.
"Tinggal kita lihat apakah oktan-nya di bawah (standar) apa gimana. (Kalau di bawah standar) apakah mau merusak mesin atau lingkungan, silakan masyarakat yang memilih," ungkapnya.
Baca Juga: Duh Duh.. Penjualan BBM Revvo 89 Diawasi Lantaran Sempat Jual BBM Lebih Murah, Pengamat: Otoriter dan Anti Rakyat!
Selain di SPBU VIVO, Disperindag Jabar juga bakal turut mengawasi SPBU milik Pertamina yang berpotensi nekat berbuat nakal. Semisal mengoplos BBM hingga mengurangi takaran bahan bakar di dispenser SPBU.
"Ya, khawatir ada oplosan, itu kita awasi. Jangan sampai ada yang mengambil kesempatan dalam kesempitan, atau mencari untung. Meskipun itu ada pembagian tugasnya dengan kabupaten/kota, dengan pengecekan meteorologinya, kalau kita dari perdagangannya," tandas Iendra Sofyan.
Seharusnya Pemerintah Mendukung Apa Yang Dilakukan Oleh VIVO Dengan Menjual Harga BBM Rp. 8.900/Liter, Ini Malah Mendesak VIVO untuk Menaikkan Harga. Udah Gila Nih Pemerintah Menghalangi Swasta Bisa Menjual BBM Lebih Murah, Apa Prilaku Korup Kalian Takut Kebongkar Ya ????????????????? https://t.co/TOgsDZtxSW
— Nicho Silalahi ( Aliansi Rakyat Menggugat ) (@Nicho_Silalahi) September 6, 2022Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
[ANALISIS] Peringatan Keras Panglima TNI Untuk Prajurit Aktif Rangkap Jabatan
Jokowi Diminta Sembunyi Dulu 5 Tahun
Tegas! Dikontak Pertamina, Fitra Eri Tolak Tawaran untuk Bantah Isu Pertamax Oplosan
Intip Dua Sosok Istri Tersangka Mega Korupsi Minyak Mentah, Langsung Gembok Akun Medsos