Saat ini, harga BBM subsidi jenis Pertalite menjadi Rp10.000 dari sebelumnya Rp7.650 per liter, sedangkan Solar menjadi Rp6.800 per liter dari Rp5.150 per liter.
Baca Juga: Ungkit Era SBY, PDIP Galak Tolak Kenaikan BBM dan Skema BLT, Adian Napitupulu Dikuliti: Kini Tanpa Malu Jilat Ludah Sendiri!
Kemudian harga BBM non-subsidi jenis Pertamax naik menjadi Rp14.500 per liter, dari Rp12.500 per liter, ini diungkapkan oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif.
Kenaikan harga BBM disebabkan karena anggaran bengkak mencapai Rp502 triliun, sehingga tidak akan kuat secara terus-menerus untuk melakukan subsidi.
Eko Kuntadhi menyinggung negara Venezuela yang kacau karena pemerintah memaksakan subsidi terhadap rakyatnya, sehingga kenaikan BBM perlu dilakukan di Indonesia.
"Gak ada orang yg senang dengan kenaikan harga. Termasuk harga BBM. Tapi Venezuela pernah mengalami itu. Mensubsidi rakyatnya habis-habisan dengan harga murah."
"Sampai negaranya bangkrut. Kini rakyat Venezuela melarat. Chaos. Mereka jd imigran gelap di mana-mana," ungkapnya.
Gak ada orang yg senang dengan kenaikan harga. Termasuk harga BBM. Tapi Venezuela pernah mengalami itu. Mensubsidi rakyatnya habis-habisan dengan harga murah. Sampai negaranya bangkrut. Kini rakyat Venezuela melarat. Chaos. Mereka jd imigran gelap di mana-mana.
— Eko Kuntadhi (@_ekokuntadhi) September 6, 2022Sementara itu dampak kenaikan harga BBM akan menyebabkan harga sembako, sandang pangan, dan harga lainnya ikut meningkat, sehingga pemerintah perlu mengatasinya.
"Nah, tugas pemerintah berikutnya adalah pengendalian inflasi," pungkas Eko yang dikutip dari Twitter @_ekokuntadhi, Selasa (6/9).
Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas