Menurut Andi, Komnas HAM seharusnya tidak perlu sibuk mengurusi perkara tersebut.
Baca Juga: Prabowo dan Puan Berkuda di Hambalang, Pengamat Berkelakar: Pro Rakyat Mereka Menghemat BBM
“Komnas HAM minta didalami lagi pelecehan seksual, itu berdasarkan keterangan Kuwat Maruf itu kan. Menurut saya bukan urusannya Komnas HAM ini, saya kira sibuk sekali Komnas HAM ini, mengurus ini,” tegas dia dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC), dikutip pada Selasa 6 September 2022.
Andi mengatakan bahwa motif pembunuhan Brigadir J sangat penting untuk memberatkan hukuman Ferdy Sambo.
“Semua tindak pidana KUHP minumum satu hari, jadi hukuman mati itu dari satu hari, sampai 20 tahun, sampai seumur hidup, sampai mati, kalau pencurian dari satu hari sampai lima tahun,” ujar dia.
“Di situlah bergeraknya hakim untuk menentukan hukuman dan juga tuntutan jaksa, dilihat dari motif, motifnya apa, meringankan atau memberatkan,” imbuhnya.
Oleh karena itu, jika Komnas HAM menyebut pembunuhan Brigadir J dilatarbelakangi pelecehan seksual maka hal itu akan meringankan hukuman Ferdy Sambo.
“Tapi kalau ada pelecehan seksual meringankan, jadi penting itu motifnya, saya rasa penyidik Polri pasti sudah tahu, saya yakin di situ tahu motifnya,” pungkasnya.
Sebelumnya, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengatakan bahwa pembunuhan Brigadir J dilatarbelakangi oleh adanya kekerasan seksual yang dilakukan almarhum kepada istri Ferdy Sambo di Magelang.
Komisioner Komnas HAM M Beka Ulung Hapsara mengatakan kesimpulan itu diambil setelah melakukan analisa faktual saat rekonstruksi.
"Setelah analisa faktual Konstruksi peristiwa disampaikan terkait peristiwa kematian Brigadir J ekstra judical killing. Ada dugaan kekerasan seksual di Magelang menjadi latar belakang, terkait dengan perencanaan pembunuhan," ujar Beka seperti dikutip dari Channel YouTube salah satu TV Swasta.
Sementara itu, Komisioner Komnas HAM Choirul Anam menambahkan kekerasan seksual itu terjadi saat Ferdy Sambo tidak ada.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});"Saat FS tidak berada di Magelang (peristiwa kekerasan seksual)," pungkasnya.
Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
[ANALISIS] Peringatan Keras Panglima TNI Untuk Prajurit Aktif Rangkap Jabatan
Jokowi Diminta Sembunyi Dulu 5 Tahun
Tegas! Dikontak Pertamina, Fitra Eri Tolak Tawaran untuk Bantah Isu Pertamax Oplosan
Intip Dua Sosok Istri Tersangka Mega Korupsi Minyak Mentah, Langsung Gembok Akun Medsos