Diketahui, aturan yang kini tengah dirancang yaitu mobil dengan spesifikasi mesin mulai 1.400 cc ke atas dilarang menggunakan Pertalite.
Hal tersebut ditanggapi Said Didu melalui akun Twitter pribadi miliknya. Dalam cuitannya, Said Didu menyebutkan bahwa hal itu seakan membuktikan bahwa pemerintah sudah tak mampu berikan subsidi.
Baca Juga: Sri Mulyani Tegaskan Soal Dana Subsidi BBM yang Masih Dinikmati yang Punya Mobil, Said Didu: Sebentar Lagi Akan...
Said Didu juga mengungkapkan bahwa alangkah baiknya jika pemerintah segera jujur.
"Artinya bhw sebenarnya pemerintah sdh tidak mampu subsidi dan rakyat dipaksa membeli BBM non-subsidi. Baiknya pemerintah jujur saja bhw krn beban APBN utk bayar cicilan utang, maka subsidi BBM dihapuskan," tutur Said Didu melalui akun Twitter pribadi miliknya pada Senin (5/9).
Sementara itu, larangan soal pembatasan Pertalite itu akan tertuang dalam revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran BBM.
Selain itu, Anggota Komite BPH Migas Saleh Abdurrahman menyampaikan revisi perpres sudah selesai dibahas dan telah diserahkan ke Kementerian BUMN untuk disampaikan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Kemudian, usai ditandatangani presiden, aturan itu akan langsung dirilis.
"Nanti kita tunggu Perpresnya, most likely di atas 1.400 cc (yang tidak boleh menggunakan Pertalite)," ungkap Saleh Abdurrahman.
Baca Juga: Anak Buah Sri Mulyani Blak-blakan Soal Subsidi dan Kompensasi Energi yang Tetap Bengkak, Said Didu Bongkar Penyebabnya!
"Draf revisi perpres sudah selesai di tingkat Kementerian, kita tunggu saja kapan diterbitkan," ucap Saleh sehari sebelum Jokowi mengumumkan kenaikan harga Pertalite menjadi Rp10 ribu pada Sabtu (3/9) pukul 14.30 WIB.
Sebagai informasi Jokowi menaikkan BBM bersubsidi dengan harga Pertalite yang diputuskan naik dari Rp7.650 jadi 10.000 per liter, solar subsidi dari Rp5.150 per liter jadi Rp6.800 per liter, Pertamax nonsubsidi naik dari Rp12.000 jadi Rp14.500 per liter.
Artinya bhw sebenarnya pemerintah sdh tidak mampu subsidi dan rakyat dipaksa membeli BBM non-subsidi.Baiknya pemerintah jujur saja bhw krn beban APBN utk bayar cicilan utang, maka subsidi BBM dihapuskan https://t.co/m7c9fNGIdq
— Muhammad Said Didu (@msaid_didu) September 5, 2022Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas