Hal tersebut ditanggapi Gigin Praginanto melalui akun Twitter pribadi miliknya. Dalam cuitannya, Gigin Praginanto mengatakan bahwa harus adanya uang yang berlebih demi memenuhi kebutuhan hidup saat ini.
Baca Juga: Projo Klaim Rakyat Masih Ingin Jokowi Jadi Capres 2024, Umar Hasibuan: Jangan Karena Ambisi, Jadi Bikin Rusak Demokrasi!
Gigin Praginanto menyebut bahwa hal itu lantaran pemerintah sedang menambah utang baru dengan bunga yang lebih tinggi.
"Sekarang harus menghabiskan lebih banyak uang untuk energi, makanan, pakaian, pajak, transportasi dll. Pengeluaran bakal lebih banyak lagi karena pemerintah masih memburu utang baru berbunga tinggi dari pasar komersial," ungkap Gigin Praginanto melalui akun Twitter pribadi miliknya, Senin (5/9).
Terkait hal itu, Gigin Praginanto juga menyebutkan bahwa rakyat bersiap-siap penderitaan bakal bertambah.
"Kalau anda melarat, bersiaplah untuk lebih susah," tandas Gigin Praginanto.
Sementara itu, baru-baru ini keputusan pemerintah yang resmi menaikkan harga tiga jenis bahan bakar minyak (BBM) yakni pertalite, solar, dan pertamax per Sabtu, 3 September 2022 pukul 14.30 WIB juga menuai polemik.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahwa kenaikan tersebut tak lepas dari kenaikan harga minyak dunia dan membengkaknya anggaran subsidi dan kompensasi BBM.
"Pemerintah telah berupaya sekuat tenaga untuk melindungi rakyat dari gejolak harga minyak dunia. Saya sebetulnya ingin harga BBM di dalam negeri tetap terjangkau dengan memberikan subsidi dari APBN," tutur Jokowi dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, dikutip Minggu (4/9).
Kemudian, Jokowi menjelaskan bahwa anggaran subsidi dan kompensasi BBM tahun 2022 telah meningkat 3 kali lipat dari Rp152,5 triliun menjadi 502,4 triliun. Angka tersebut diprediksi masih akan terus mengalami kenaikan.
Baca Juga: Kena Prank! Per 1 September 2022 Harga BBM Turun: Padahal Geng PKS Sudah Siap-siap Mau Serang...
Selain itu, lanjut Jokowi, 70 persen subsidi BBM justru dinikmati oleh kelompok masyarakat mampu yang memiliki mobil pribadi.
"Dan saat ini pemerintah harus membuat keputusan dalam situasi yang sulit. Ini adalah pilihan terakhir pemerintah yaitu mengalihkan subsidi BBM sehingga harga beberapa jenis BBM yang selama ini mendapat subsidi akan mengalami penyesuaian," tandas Jokowi.
Sekarang harus menghabiskan lebih banyak uang untuk energi, makanan, pakaian, pajak, transportasi dll. Pengeluaran bakal lebih banyak lagi karena pemerintah masih memburu utang baru berbunga tinggi dari pasar komersial. Kalau anda melarat, bersiaplah untuk lebih susah.
— gigin praginanto (@giginpraginanto) September 5, 2022Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
Bukan Mobil atau Motor, Pria Ini Naik Babi Terobos Banjir
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?