Hal itu ditanggapi Ferdinand Hutahaean melalui akun Twitter pribadi miliknya. Dalam cuitannya, Ferdinand Hutahaean menyebut bahwa dirinya merupakan pengguna BBM jenis Pertamax.
Baca Juga: Anies Baswedan Harap Pj Gubernur DKI Tidak Kerja Pakai Selera, Ferdinand Hutahaean: Kau yang Kerja Sesuai Selera Nies, Selera Buruk!
Menurut Ferdinand Hutahaean, dirinya tidak merasa terpegaruh soal adanya kenaikan BBM. Namun ada yang mesti disampaikannya.
"Sy pengguna BBM Pertamax selama ini dan tdk terpengaruh soal kenaikan Solar dan Pertalite," ungkap Ferdinand Hutahaean melalui akun Twitter pribadi miliknya, Senin (5/9).
Lanjut, Ferdinand Hutahaean mengungkapkan baywa kenaikan harga BBM tersebut bukan solusi terbaik dalam mengatasi persoalan subsidi yang kerap salah sasaran.
"Namun sy tetap hrs menyampaikan bahwa kenaikan harga BBM ini bkn solusi terbaik utk mengatasi subsidi yg salah sasaran. Persoalan subsidi ini hrs diatasi dgn cara yg tepat dan permanen," imbuh Ferdinand Hutahaean.
Sementara itu, perihal kenaikan BBM, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahwa kenaikan tersebut tak lepas dari kenaikan harga minyak dunia dan membengkaknya anggaran subsidi dan kompensasi BBM.
"Pemerintah telah berupaya sekuat tenaga untuk melindungi rakyat dari gejolak harga minyak dunia. Saya sebetulnya ingin harga BBM di dalam negeri tetap terjangkau dengan memberikan subsidi dari APBN," tutur Jokowi dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, dikutip Minggu (4/9).
Kemudian, Jokowi menjelaskan bahwa anggaran subsidi dan kompensasi BBM tahun 2022 telah meningkat 3 kali lipat dari Rp152,5 triliun menjadi 502,4 triliun. Angka tersebut diprediksi masih akan terus mengalami kenaikan. Selain itu, lanjut Jokowi, 70 persen subsidi BBM justru dinikmati oleh kelompok masyarakat mampu yang memiliki mobil pribadi.
"Dan saat ini pemerintah harus membuat keputusan dalam situasi yang sulit. Ini adalah pilihan terakhir pemerintah yaitu mengalihkan subsidi BBM sehingga harga beberapa jenis BBM yang selama ini mendapat subsidi akan mengalami penyesuaian," tandas Jokowi.
Baca Juga: Ada Upaya Jegal Anies Baswedan, Ferdinand Hutahaean: Buat Apa Anies Dijegal? Orang Dia Gak Akan Jadi Apa-apa Lagi!
Sebagai informasi Jokowi akhirnya memutuskan menaikkan BBM bersubsidi dengan harga Pertalite yang diputuskan naik dari Rp7.650 jadi 10.000 per liter, solar subsidi dari Rp5.150 per liter jadi Rp6.800 per liter, Pertamax nonsubsidi naik dari Rp12.000 jadi Rp14.500 per liter.
Hal itu seperti yang diungkapkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif.
"Pertalite dari Rp7.650 per liter, solar subsidi dari Rp5.150 pe liter jadi Rp6.800 per liter, Pertamax nonsubsidi naik dari Rp12.000 jadi Rp14.500 per liter. Ini berlaku 1 jam sejak diumumkan, pada pukul 14.30 WIB," ungkap Arifin Tasrif.
Sy pengguna BBM Pertamax selama ini dan tdk terpengaruh soal kenaikan Solar dan Pertalite.Namun sy tetap hrs menyampaikan bahwa kenaikan harga BBM ini bkn solusi terbaik utk mengatasi subsidi yg salah sasaran. Persoalan subsidi ini hrs diatasi dgn cara yg tepat dan permanen.
— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHutah4) September 4, 2022Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas