Ia menyebut kasus pemerkosaan yang kembali disebut lantaran hal itu adalah senjata terakhir Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo.
Baca Juga: LPSK Cium Adanya Kejanggalan Hasil Temuan Komnas HAM: Pelecehan Seksual Itu Hanya Dongeng dari Para Tersangka Pembunuh Brigadir J
"Satu2nya senjata terakhir PC dan FS adl NGAKU2 DIPERKOSA hingga DIBANTING. Pemerkosaan sulit dibuktikan, apalagi sudah hampir 2 bulan," ucapnya dikutip dari Twitter @Miduk17, Seni (5/9/2022).
Ia pun menyebut bahwa penyidik akan menjadikan dugaan pemerkosaan itu sebagai bahan pertimbangan.
"Penyidik tentu menjadikan ini sebagai bahan pertimbangan, termasuk komnas HAM dan Komnas Perempuan. PC kuat juga ya bertahan," ucapnya.
Satu2nya senjata terakhir PC dan FS adl NGAKU2 DIPERKOSA hingga DIBANTINGPemerkosaan sulit dibuktikan, apalagi sudah hampir 2 bulanPenyidik tentu menjadikan ini sebagai bahan pertimbangan, termasuk komnas HAM dan Komnas PerempuanPC kuat juga ya bertahan ???? pic.twitter.com/4u6I6hgucO
— Jhon Sitorus (@Miduk17) September 4, 2022Diketahui Ferdy Sambo sebagai tersangka pembunuhan Brigadir membuat pengakuan mengejutkan mengenai motif dirinya tega menghabisi Brigadir J.
Eks Kadiv Propam Polri itu sebut ia bunuh Brigadir J lantaran yang bersangkutan membanting dan memperkosa sang istri Putri Candrawathi.
Pengakuan Ferdy Sambo tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP), hal ini juga selaras dengan temuan investigasi Komnas HAM dan Komnas Perempuan.
Disebutkan tindak kekerasan yang dialami Putri Candrawathi terjadi ketika mereka di Magelang, peristiwa itu terjadi pada 7 Juli 2022 atau sehari sebelum Brigadir J dibunuh di rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Dalam laporan penyelidikannya yang diserahkan ke Mabes Polri Kamis (1/9/2022) kemarin Komnas HAM mengatakan pelecehan seksual itu diduga benar terjadi di Magelang pada tanggal 7 Juni 2022 atau sehari sebelum Brigadir J dibunuh.
Untuk itu mereka meminta polisi untuk menindaklanjuti temuan tersebut.
"Setelah analisa faktual Konstruksi peristiwa disampaikan terkait peristiwa kematian Brigadir J ekstra judical killing. Ada dugaan kekerasan seksual di Magelang menjadi latar belakang, terkait dengan perencanaan pembunuhan," ujar Komisioner Komnas HAM M Beka Ulung Hapsara.
Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas