Ferdinand mengaku lebih memilih sakit berjuang untuk mengalahkan kadrun ketimbang merasakan sakit di bawah kekuasaan kelompok tersebut.
Baca Juga: Beasiswa Farel Prayoga Belum Ada Kejelasan, Demokrat: Janji Palsu Semua
Hal itu disampaikan Ferdinand Hutahaean lewat akun Twitter pribadinya, dikutip pada Senin 5 September 2022.
"Saya memilih sakit karena berjuang keras mengalahkan kadrun daripada nanti saya menyesal dan merasakan sakit di bawah kekuasaan kadrun..!!," ujar Ferdinand Hutahaean.
Saya memilih sakit karena berjuang keras mengalahkan kadrun daripada nanti saya menyesal dan merasakan sakit di bawah kekuasaan kadrun..!! pic.twitter.com/hgVDVcR1hp
— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHutah4) September 4, 2022Diketahui, label kadrun berseliweran ketika terjadi polarisasi dalam Pemilihan Presiden 2019 atau Pilpres 2019. Siapa nyana, sosok pencipta konsep tersebut adalah pegiat media sosial Denny Siregar.
Menurut Denny yang merupakan pendukung petahana saat itu, label kadrun diciptakan sebagai balasan atas serangan kepadanya. Saat itu, Denny Siregar dicap sebagai buzzerRp. Dia mengklaim dipojokkan terlebih dulu.
Berbicara di kanal Youtube Kilat TV, Denny Siregar mengatakan lahirnya konsep kadrun tidak lepas dari perang stigma. Mulanya, kata Denny, dia gerah juga dilabeli dengan sebutan oleh kelompok yang kontra dengannya.
Denny merasa konsep label kadrun itu sukses melawan stigmatisasi yang dilekatkan ke dia dan kelompoknya. Menurut Denny, sebutan kadrun adalah neo Khawarij.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});Adapun Khawarij merupakan salah satu aliran kelompok Islam yang punya penafsiran teks agama yang kaku. Kelompok Khawarij ini punya tafsir sendiri soal ketuhanan dalam Islam.
Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas