Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan bahwa BBM bersubsidi lebih banyak dinikamati oleh geolongan masyarakat mampu, sehingga salah sasaran.
Baca Juga: Geger! Berdasarkan Data ini, 'Eksploitasi' Kenaikan Subsidi BBM Terlihat, Peneliti: APBN Bisa Jebol
Berdasarkan data, sebanyak 95 persen solar digunakan oleh rumah tangga mampu, sekitar 89 persen untuk dunia usaha dan 11 persen oleh rumah tangga, sedangkan 5 persen dinikmati oleh rumah tangga miskin.
Sebaliknya, untuk Pertalite, sebanyak 14 persen digunakan dunia usaha, dan 86 persen dinikmati oleh rumah tangga, hanya 20 persen yang dinikmati rumah tangga miskin.
Anthony Budiawan menyebutkan dua alasan jika memang benar subsidi BBM salah sasaran, yaitu penyesatan untuk membenarkan penghapusan subsidi, dan tidak mengerti esensinya.
"Subsidi salah sasaran: cuma ada dua kemungkinan. Pertama, tidak mengerti esensi subsidi. Kedua, penyesatan untuk pembenaran menghapus subsidi," jelasnya.
Anthony meminta agar Indonesia bisa belajar dari Malaysia, yang membolehkan semua warganya membeli BBM RON95, yaitu bensin dengan kualitas di atas Pertamax.
Sedangkan Pertamax merupakan bensin RON92 di atas Pertalite yang berjenis RON90, dan harganya lebih mahal dibandingkan dengan RON95.
"Untuk itu, sebaiknya belajar dari Malaysia: kecuali kendaraan asing, siapapun boleh beli BBM RON95, harga di bawah Rp7.000 per liter," pungkasnya yang dikutip dari Twitter @AnthonyBudiawan, Jumat (2/9).
“Subsidi salah sasaran”: cuma ada dua kemungkinan. Pertama, tidak mengerti esensi subsidi. Kedua, penyesatan untuk pembenaran menghapus subsidi. Untuk itu, sebaiknya belajar dari Malaysia: kecuali kendaraan asing, siapapun boleh beli BBM RON95, harga di bawah Rp7.000 per liter.
— Anthony Budiawan (@AnthonyBudiawan) September 1, 2022Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas