Hal tersebut ditanggapi juga oleh pegiat media sosial Jhon Sitorus. Dalam cuitannya, Jhon Sitorus mengatakan bahwa saat rekonstruksi penembakan itu, sungguh tiadak mencerminkan adanya rasa manusiawi.
Baca Juga: Reaksi Megawati Soal BBM Naik Disorot, Yan Harahap: Dulu Itu Tangisan Drama, Sekarang Berkali-kali BBM Naik Tetap Ceria!
"Rekonstruksi adegan PENEMBAKAN. Mungkin adegan ini tak 100 persen seperti aslinya, tapi adegan ini sungguh BIADAB. Hati saya PERIH melihat adegan ini," ungkap Jhon Sitorus melalui akun Twitter pribadi miliknya, dikutip Kamis (1/9).
"Saya tak tahu bagaimana Josua harus melakukan apa saat itu menghadapi 2 PSIKOPAT ini. Ini KEJAHATAN yang sangat KEJI," tambah Jhon Sitorus.
Kemudian, Jhon Sitorus juga mengatakan bahwa Brigadir J sempat memberi isyarat bahwa dirinya tidak ingin melakukan perlawanan saat hendak ditembak dari kejauhan.
"Tangan ke atas tandanya Josua MENYERAH dan tak melakukan perlawanan," ujar Jhon Sitorus.
Meski Brigadir J sempat memberikan sinyal bahwa dirinya menyerah, Jhon Sitorus mengatakan juga bahwa adanya sinyal dari Brigadir J yang seharusnya dilindungi, atau tidak jadi menembak, justri ditembaknya ke Brigadir J hingga tewas.
"Tangan keatas dalam etika Kepolisian/militer artinya yang menyerah harus DILINDUNGI bukan DIHABISI. Tapi meski sudah angkat tangan, Josua tetap DIHABISI. Ini pelanggaran yang SANGAT BERAT...pantas DIHUKUM MATI," tutur Jhon Sitorus.
Baca Juga: Ferdy Sambo Peluk Erat Putri Candrawathi, Jika Bagian dari Adegan: Bukti Pembunuhan Berencana Semakin Kuat!
Selain itu, Jhon Sitorus juga menegaskan bahwa ketika Brigadir J sudah tersungkur, seharusnya tidak boleh lagi ada tembakan. Namun naas, Brigadir J justru ditembak dari kepala bagian belakangnya seperti yang terlihat dalam tayangan adegan rekonstruksi dari Polri.
"Josua bahkan sudah TERSUNGKUR artinya sudah LUMPUH. Dalam kode etik kepolisian, jika sudah lumpuh tidak boleh ditembak lagi krn korban tak bisa melakukan perlawanan. Tapi, Sambo masih MENGHABISI dgn menembak bagian belakang KEPALA. BIADAB," tandasnya.
Tangan ke atas tandanya Josua MENYERAH dan tak melakukan perlawananTangan keatas dalam etika Kepolisian/militer artinya yang menyerah harus DILINDUNGI bukan DIHABISITapi meski sudah angkat tangan, Josua tetap DIHABISIIni pelanggaran yang SANGAT BERAT...pantas DIHUKUM MATI pic.twitter.com/MUdqOwZeTT
— Jhon Sitorus (@Miduk17) August 30, 2022Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas