"Bilang ya sama Said Didu, lalat memang susah membedakan antara Bunga dan SAMPAH," ucapnya dikutip dari Twitter pribadinya, Kamis (1/9/2022).
Baca Juga: Waduh! Ngabalin Ngamuk-ngamuk ke Deolipa: Kamu Siapa? Kayak Orang Pintar Kau! Menuduh Semua Orang..
Ngabalin melanjutkan bahwa prasangka buruk akan melahirkan otak kotor dan busuk.
"Sama seperti isi kepla pengacara yang dipecat itu. Dengan gampang dia sebut Dirtipidum Bareskrim dibilang bodoh, sama otak mu Said Didu yang penuh sampah," ucapnya.
Sebelumnya Said Didu menyebut Ngabalin sebagai pemaki dari istana.
Hal ini lantaran saat berdebat, Ngabalin lontarka makin dan tak berhenti nyerocos dengan eks Pengacara Bharada E Deolipa Yumara.
Said Didu pun menyebut untuk hindari debat dengan sosok Ali Ngabalin.
"Hindari berdebat dengan pemaki dari Istana," ucapnya dikutip dari Twitter pribadinya, Rabu (31/8/2022).
Diketahui Aksi saling bentak terjadi antara Ngabalin dan Deolipa saat keduanya memberikan pandangan mengenai rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J yang berujung pada adanya usul perombakan Polri.
Perdebatan dimulai ketika Ngabalin menolak pernyataan Eks Anggota Komisi III DPR Panda Nababan yang menyarankan Presiden merombak besar-besaran institusi Polri.
Menurut Ngabalin, terlalu jauh apabila kasus ini sampai membuat Kapolri diberhentikan.
"Jangan bicara yang menyesatkan. Engga boleh begitu, ini institusi negara, ga boleh terlalu maju begitu," kata Ngabalin menyanggah pernyataan Panda Nababan.
Panda Nababan kemudian meluruskan, yang dimaksud dirinya adalah bukan langsung memecat Kapolri, tetapi membenahi institusi Kepolisian dan Ngabalin menyetujui jika peristiwa Brigadir J ini jadi momentum pembenahan di Polri.
Namun di tengah perbincangan antara Ngabalin dan Panda terjadi, muncul Deolipa yang langsung berbicara kepada Ngabalin. Deolipa secara tiba-tiba menyebut Ngabalin banyak bicara.
"Jadi Bang Ngabalin, Bang Ngabalin kebanyakan bicara nih. Ini kita nih masyarakat Indonesia Pak diwakili oleh Pak Panda, Pak Jhonson (pengacara Brigadir J) ini kita ini rasional semua Pak, kita ga ada distorsi. Paham ya Pak," kata Deolipa kepada Ngabalin.
"Iya diksi yang dipakai itu, juga anda juga harus bicara dengan benar," kata Ngabalin menjawab pertanyaan Deolipa Kemudian Deolipa mulai menaikkan nada suara. Deolipa meminta Ngabalin tak memotong saat dia bicara.
"Pak Ngabalin, Saya bicara dulu Pak. Bapak jangan ngoceh-ngoceh aja. Woy, Pak!," kata Deolipa seraya membentak dan menunjuk-nunjuk Ngabalin.
Kemudian Ngabalin masih meneruskan berbicara dan tak menghiraukan apa yang dibicarakan oleh Deolipa. Dia terus berbicara dengan nada tinggi ke Deolipa.
"Kau dapat apa? Menuduh orang goblok dan lain-lain. Lu tuh siapa sih? Kok bicara goblok dan segala macam di ruang publik. Kamu memang betul-betul tidak punya etika berbicara di ruang publik. Saya tidak setuju kalau kau berpengalaman. Kalau kau berpengalaman kenapa cara kamu begitu," kata Ngabalin yang membalas menunjuk-nunjuk Deolipa.
Bilang ya sama Said Didu"Lalat memang susah membedakan antara Bunga dan SAMPAH" prasangkaburuk selalu melahirkan otak kotor&busuk seperti isi kepala pengacara yang dipecat itu dgn gampang DIRTIPIDUM BARESKRIM dibilangin BODOH. sama otakmu said didu yang penuh sampah.#SalamPresisi pic.twitter.com/uHWaTNamPe
— Ali Mocthar Ngabalin (@AliNgabalinNew) August 31, 2022Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas