Hasto mengungkapkan bahwa pasangan capres dan cawapres yang ideal dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024 adalah dua orang, berdasarkan kondisi saat ini.
Baca Juga: Seruan untuk PNS Indonesia: Jangan Pilih PDIP di Pilpres 2024
"Indonesia memerlukan pelaksanaan Pilpres yang demokratis, cepat, kredibel, dan bagaimana memastikan hanya berlangsung satu putaran."
"Pandangan ini bisa terwujud apabila dilakukan langkah konsolidasi dan mendorong kerjasama parpol di depan, sehingga mengarah pada dua paslon, ini yang ideal berdasarkan konteks saat ini," ujar Sekjen PDIP di diskusi BRIN yang dikutip dari CNN.
Refly Harun menyebutkan bahwa pendapat Hasto Krisyanto patut untuk dihargai, walaupun akan membunuh demokrasi, lantaran hanya dua calon yang bertanding.
"Kita hargailah pendapat orang walaupun pendapatnya membunuh demokrasi, tidak sesuai dengan demokrasi yang kita inginkan, yaitu demokrasi yang partisipatif," ungkapnya.
Rakyat Indonesia tentu menginginkan demokrasi substansif, dimana pemerintah mewujudkan keinginan warganya sebagai pemegang kedaulatan tertinggi.
"Demokrasi yang substansif, bukan demokrasi pura-pura, kenapa begitu? begini ini pendapat saya, bisa setuju bisa tidak," jelasnya yang dikutip dari YouTube Refly Harun, Sabtu (27/8).
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});Lanataran jika dipaksakan hanya dua pasangan yang akan maju Pilpres 2024, maka tidak ada pemilihan presiden yang benar-benar nyata, ada kemungkinan rekayasa.
Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
[ANALISIS] Peringatan Keras Panglima TNI Untuk Prajurit Aktif Rangkap Jabatan
Jokowi Diminta Sembunyi Dulu 5 Tahun
Tegas! Dikontak Pertamina, Fitra Eri Tolak Tawaran untuk Bantah Isu Pertamax Oplosan
Intip Dua Sosok Istri Tersangka Mega Korupsi Minyak Mentah, Langsung Gembok Akun Medsos