Hal itu ditanggapi Guntur Romli melalui akun Twitter pribadi miliknya. Dalam cuitannya, Guntur Romli mengatakan bahwa usul tersebut tidak dilontarkan dengan serius.
Baca Juga: Waduh, Rapat Dengar Pendapat DPR dan Kapolri Ibarat Bola: Padahal Rakyat Cuma Mau Denger Keterangan...
Guntur Romli bahkan menyebut bahwa usul tersebut hanya sebagai mencari perhatian (caper).
"Usul cuma caper doang berarti," ungkap Guntur Romli melalui akun Twitter pribadi miliknya pada Rabu (24/8).
Sementara itu, usul dari Benny Harman soal penonaktifan itu justru keduanya saling berpelukan.
Sebelumnya, Benny Harman sempat melontarkan usul agar Kapolri dinonaktifkan sementara selama pengusutan kasus Brigadir J masih berjalan.
Menurut Benny Harman, penonaktifan tersebut dapat membuat proses hukum berjalan secara objektif dan transparan. Awalnya Benny meminta agar nama jenderal yang bakal mundur jika Sambo tidak menjadi tersangka dibuka ke publik.
Baca Juga: Benny Mamoto Kena Prank Soal Skenario Ferdy Sambo, Said Didu: Alasannya Lucu, Punya Kewenangan Kok Kena Prank?
Setelah itu, Benny Harman juga berbicara mengenai keterangan polisi mengenai kasus Brigadir J yang tidak dipercaya publik. Kemudian, Benny Harman mengusulkan Kapolri dinonaktifkan. Ia pun meminta Menko Polhukam Mahfud MD mengambil alih.
"Jadi publik dibohongi oleh polisi, maka mestinya Kapolri diberhentikan, sementara diambil alih oleh Menko Polhukam, untuk menangani kasus ini supaya objektif dan transparan," tandas Benny Harman.
Usul cuma caper doang berarti ????????Sempat Usul Penonaktifan Kapolri, Kini Benny Harman Peluk Listyo https://t.co/fwmj2aFzid
— Mohamad Guntur Romli (@GunRomli) August 24, 2022Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas